SOLUSI MESIN CUCI DENPOO MATI TOTAL

Salam sejahtera untuk kita semua.
Sobat-sobat teknisi dan pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini kami akan membahas sedikit mengenai modul mesin cuci merek Denpoo tetapi hanya beberapa data saja yang akan kami tulis karena terbatasnya informasi yang kami dapat.

Ketika datang ke tempat kami modul ini sudah dicongkel dan silikon bagian bawah sudah bersih, harapan yang ada adalah semoga tidak ada jalur yang putus atau retak. Setelah pembongkaran modul dan mengecek jalur kelihatannya tidak ada jalur yang putus atau retak cuma lecet sana-sini. Modul jenis ini memakai power suplai trafo konvensional dengan output adaptornya 12 Vdc dan tegangan 5 Vdc untuk catu daya micom dihasilkan melalui ic regulator 7805. Dari hasil pengukuran kami kondisi power suplai bisa kami pastikan normal.
modul mesin cuci
Gb.1. Modul kontrol mesin cuci denpoo
Kami tidak sempat mencatat kode ic micom karena kami hanya fokus pada x-tal, sensor listrik dan reset dan ternyata jalur resetpun tidak kami temukan karena datasheet micom belum kami cari, kami fokuskan dulu pada x-tal dan sensor listrik. Pengecekan pertama yang kami lakukan adalah pada sensor listrik, jalur ini terhubung ke salah satu kaki output trafo power suplai, bila kita ukur salah satu kaki trafo terhadap ground maka tergangannya adalah 6 Vdc kemudian terhubung ke resistor 103 atau 10k yang terhubung ke kaki basis transistor npn. Gambar sederhananya adalah seperti di bawah ini,
sensor arus
Gb.2. Skema sensor listrik
Dari gambar diatas, apabila jalur dari kaki trafo sampai ke basis transistor putus maka kaki kolekor transistor tegangannya sama dengan atau mendekati 5 Vdc, pada kondisi normal tegangan kaki kolektor kisaran pada 2,3 Vdc. Apabila jalur ini tidak normal maka kemungkinan pertama yang terjadi adalah tidak bisa "on" dan yang kedua adalah tidak bisa start.

Pengecekan berikutnya pada x-tal, ukuran x-talnya adalah 4 Mhz (megahertz) warna biru dengan 3 pin. Pada modul mesin cuci memang kelemahannya pada x-talnya berbeda dengan modul ac yang x-talnya jarang rusak. Pengukuran x-tal di tempat kami hanya menggunakan tester analog, bagaimana lagi hanya itu senjata andalan kami, skala multitester biasanya pada x10k atau x100k, meskipun hanya hubung sedikit saja maka harus diganti. Hasil yang kami dapatkan salah satu kaki pinggir sedikit hubung dengan kaki tengah (ground). Untuk mencari x-tal dengan tipe yang sama sangatlah sulit maka biasanya kami menggantinya dengan kristal logam dua pin (kaki), selama ini penggantian ini tanpa kendala jadi bekas kaki tengah x-tal tutup saja dengan timah solder.

Sampai saat ini kesimpulan kami adalah pada modul mesin cuci x-talnya sering bermasalah yang ditandai dengan tidak bisa 'on' karena x-tal merupakan pengatur frekuensi kerja dari ic program. Dugaan sementara sebagian teman kami, mengapa x-tal di modul mesin cuci sering rusak adalah karena salah satu tegangan power suplai skunder salah satunya (5 V atau 12 V) terhubung dengan salah satu jalur listrik secara langsung sehingga bisa mengganggu kinerja x-tal, benar tidaknya belum bisa dipastikan, ataukah memang kualitas x-tal yang kurang bagus. Kenyataannya modul mesin cuci pintu depan yang sebagian modulnya tidak terhubung dengan tegangan listrik secara langsung masih juga banyak yang mengalami kerusakan pada x-talnya. Demikian juga untuk modul pintu depan sekelas sharp, midea, modena atau panasonic kami selama ini belum pernah menjumpai kerusakan pada x-tal.

Bagi sobat-sobat yang mendalami modul alangkah baiknya menyimpan stok x-tal dan triac, mengingat terkadang sulit mencari suku cadangnya apalagi seperti tempat kami yang dipelosok desa. X-tal bisa kita beli secara online baik di pasaran nasional maupun negara lain yang harganya murah meriah dan free shipping meskipun waktunya yang lumayan lama.

Modul jenis ini kalau kita amati pada pcb dan jalurnya sebenarnya mirip dengan modul merek lain seperti polytron, sharp, aqua dan lain-lainnya yang usianya seangkatan. Asumsi kami modul jenis seperti ini diproduksi oleh pabrik yang sama dengan lay out berbeda kalau sekarang kita akan menjumpai jenis modul seperti pada modul universal. Untuk produk terbaru merek polytron misalnya sudah berbeda desain, mempunya ciri khas polytron seperti pada televisi, seorang teknisi yang sudah lama menangani mesin tv atau modul akan dengan mudah mengenali merek dari mesin tv atau modul tersebut.

Sobat-sobat yang budiman, demikian bahasan kami meskipun hanya sedikit semoga bisa menambah pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan modul. Maaf bila ada kata-kata yang kurang tepat dan bila ada yang perlu ditanyakan silakan tinggalkan pesan di kolom komentar atau lewat chat WA.


Share:

KODE ERROR MESIN CUCI MIDEA DAN ERROR E12

Salam sejahtera untuk kita semua. Apa kabar sobat semua, semoga sehat selalu.
Kali ini kami akan berbagi pengalaman mengenai mesin cuci midea, sebenarnya kasus yang kami alami adalah error E12 tetapi disini sekalian kami paparkan beberapa kode error mesin cuci midea baik top loading maupun front loading namun yang kami bahas hanya mengenai kode error yang ditampilkan di displai digital untuk kode error yang berupa kedipan led displai tidak kami bahas disini.

A. Top Loading

1. F0

Penyebab: kegagalan power suplai
Solusi:
- Pastikan tegangan listrik normal 220VAC sampai ke modul kontrol.
- Tegangan 12 VDC dan 5 VDC output power suplai harus benar-benar normal dan stabil.

2. F2

Penyebab: kegagalan membaca data. Apabila memakai ic memori external maka kemungkinan micom (ic program) gagal membaca ic memori atau ic memori rusak atau korup. Apabila tidak memakai memori external maka kemungkinan micom bagian penyimpanan data rusak atau software korup. Pemilik software hanya pihak produsen.

Solusi:
- Ganti ic memori bila menggunakan external memori.
- Kirim ke service center.


3. E1

Penyebab: pengisian air terlalu lama.
Solusi:
- Cek aliran air, tekanan air harus tinggi.
- Cek filter air di dalam solenoid, bersihkan dari kotoran yang menyumbat
- Solenoid tidak kerja, cabut soket solenoid dan pasang 2 kabel hubungkan ke listrik, bila air mengalir berarti solenoid normal.
- Cek jalur kabel solenoid sampai ke modul kontrol, bila kabel bagus maka cek modul kontrol.
- Cek jalur dari triac ⟹ uln2003 (atau transistor) ⟹ micom.

4. E2

Penyebab: air tidak terbuang atau terlalu lama terbuang.
Solusi:
- Cek jalur pembuangan, kemungkinan ada sumbatan di katup buang atau selang.
- Cek motor drain, cabut soket dan pasang 2 kabel kemudian hubungkan ke listrik bila motor drain kerja maka motor drain normal.
- Cek jalur kabel motor drain sampai ke modul kontrol bila bagus maka kerusakan di modul kontrol.
- Cek jalur triac ⟹ uln2003 (atau transostor) ⟹ micom.

5. E3

Penyebab: switch atau saklar pintu tidak tertutup dengan benar pada saat proses.
Solusi:
- Cek switch/saklar pintu.
- Kabel switch/saklar dijumper jadi satu. Bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol.

6. E4

Penyebab: Posisi tidak rata, saklar getar/guncang terbuka.
Solusi:
- Tempatkan pada tempat yang benar-benar rata.
- Kabel saklar getar/guncang dijumper jadi satu. Bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol.

7. F8

Penyebab: sensor water level bermasalah.
Solusi:
- Cek konektor/soket water level, bersihkan bila karatan.
- Cek kabel water level sampai ke modul.
- Ganti water level, bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol (ic cd4069 atau sejenisnya dan bagian-bagiannya).
Catatan: error E1 dan E2 bisa juga disebabkan sensor water level bermasalah.

8. HU

Penyebab: tegangan listrik terlalu tinggi (over voltage)
Solusi:
- Cek tegangan listrik.
- Cek sensor listrik di modul kontrol.


B. Front Loading

1. E10

Penyebab: pengisian air terlalu lama.
Solusi: lihat E1

2. E21

Penyebab: air tidak terbuang atau terlalu lama.
Solusi: lihat E2

3. E30

Penyebab: pintu tidak terkunci.
Solusi:
- Tutup pintu rapat-rapat
- Switch pintu (door lock) rusak
- Cek kabel door lock sampai ke modul kontrol
-  Cek jalur triac (atau relai) ⟹ transistor ⟹ micom.

4. E50

Penyebab: kondisi tidak normal.
Solusi:
- Power suplai (12Vdc dan 5Vdc) harus benar-benar stabil.
- Cek sensor suhu (thermistor)
- Cek sensor kecepatan motor (tacho)
- Cek jalur di keseluruhan modul.

5. E12

Penyebab: pompa drain tidak terdeteksi.
Solusi:
- Lilitan pompa putus, coba cabut soket pompa kemudian pasang kabel di masing-masing pin pompa dan hubungkan ke listrik, bila pompa kerja maka pompa normal.
- Cek kabel pompa sampai ke modul kontrol, cek triac dan jalur sinyal input triac sampai ke micom.
- Cek jalur output triac dan resistor feed back sampai ke micom.

6. E62 (E6x)

E62 atau E6x (0,1,2 dst) berhubungan dengan putaran dinamo motor. Putaran motor lambat atau sama sekali tidak berputar.
- Cek lilitan motor
- Cek carbon brush
- Cek lilitan tacho
- Cek relai dan pastikan relai bekerja pada saat motor seharusny bekerja. Relai >>transistor>>micom.
- Cek triac motor, triac>>transistor>>micom
- Cek tegangan kerja relai (misal 12V)

Demikian beberapa kode error mesin cuci media yang dapat kami paparkan, sumber data dari dokumen yang disajikan di situs resmi midea kecuali yang kode E12, mengenai error kode E12 akan kami bahas pada postingan berikutnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat untuk sobat semua.



Share:

CARA MENGATASI MESIN CUCI SANYO MATI TOTAL, MODUL ATAS-BAWAH

Jumpa lagi sahabat-sahabat yang baik hati, semoga sehat selalu. Kali ini kami akan membahas mengenai mesin cuci sanyo yang mati total, kami belum tahu tipenya pastinya terdiri dari dua modul yang terpisah berjauhan. Sebenarnya modul jenis ini pernah kami bahas beberapa kali, kami angkat kembali karena ada beberapa perbedaan.
modul kontrol
Gb.1. Modul kontrol mesin cuci sanyo
Power suplai kondisinya mati, ic rusak dengan kode serinya OB2212. IC ini tidak ada yang jual di daerah kami kalau di pasar online harga termurah kisaran 20 ribu rupiah belum termasuk ongkos kirim. Untuk memodifikasinya kita membutuhkan ic dan skemanya yang tidak menggunakan photocoupler karena jalur OB2212 tidak membutuhkan photocoupler. Kami memutuskan memakai ic Viper22A harganya murah dan watt-nya lumayan besar. Viper22A sering dipakai pada power suplai dvd, cara modifikasi yang tidak menggunakan photocoupler sudah pernah kami bahas pada artikel sebelumnya yaitu pada power suplai ac changhong, silakan baca DISINI.

Output power suplai adalah tegangan 12V dan 8V, tegangan 5V diambil dari 8V dengan menggunakan transistor namun bisa juga bagian ini kita ganti dengan ic 7805. Di sisi lain, bila sobat-sobat lebih nyaman memakai trafo konvensional itu lebih baik, dengan catatan tegangan 12v dan 5v harus dibuat serata dan sestabil mungkin. Hal ini untuk menghindari gangguan pada micom bila tegangan listrik naik-turun. Cara yang kita pakai adalah membuat rangkaian adaptor dengan tegangan 15V kemudian kita turunkan dengan 7812+elko untuk suplai 12V kemudian kita turunkan lagi dengan 7805+elko untuk suplai 5V.

layar dan tombol
Gb.2. Displai mesin cuci sanyo
Gambar 2. di atas adalah bagian displai, ic yang digunakan adalah TM1628 dan misalkan rusak ic ini bisa kita ganti dengan ic displai pada dvd player dan yang terpenting sebelum penggantian ic hal yang wajib kita lakukan adalah membaca datasheetnya kecuali kita sudah mengetahui bahwa ic yang rusak dan penggantinya meskipun beda kode serinya adalah sama fungsi dan sama kaki-kakinya.
Jadi kabel penghubung yang digunakan ada 5 yaitu Vcc 5V, Ground, Sck (clock), Data I/O dan STB (Strobe).
bagian pembaca sensor
Gb.3. Bagian sensor mesin cuci sanyo
Setelah power suplai semua kondisinya normal, saatnya kami mencoba tekan tombol power dan hasilnya ternyata micom tidak mau hidup kemungkinan besar ada syarat-syarat yang belum terpenuhi sehingga micom tidak mau hidup atau justru micom-nya yang rusak atau kolaps software-nya.
Okey guys,,, kita lanjutkan perburuan dimana letak masalahnya. Yang harus kita cek yang tampak mata saja dulu yaitu tegangan 5V micom, sensor listrik dan xtal (crystal), yang tidak tampak mata dipikir belakangan yaitu reset kamipun belum tahu dimana letak reset-nya karena belum punya datasheet micomnya.
Mengacu pada Gb.1. dan Gb.3. xtal yang digunakan adalah 8Mhz (megahertz), kami belum tahu bagaimana mengukur xtal, hanya bisa ukur short atau tidak saja antar kakinya dan mengukur tegangan di kedua kakinya terhadap ground, bila kondisi standby tegangnnya tidak boleh nol kalau terukur nol kemungkinan ada yang short dengan ground baik dari kapasitor yang terhubung kaki xtal, pin micom atau xtal-nya (xtal yang kaki 3).

Berikutnya pengecekan pada sensor listrik, sensor listrik yang dipakai pada modul umunya ada dua yaitu low-on dan high-on atau high-off dan low-off.
sensor listrik sanyo
Gb.4. Sensor listrik mesin cuci sanyo
Pada Gb.4. di atas kita bisa amati sensor listrik yang digunakan pada modul mesin cuci sanyo yang kita bahas. Apabila kondisi normal maka pada kaki kolektor tegangan yang terukur adalah 4Vdc, pada kondisi seperti ini maka micom tidak akan tidur lagi, bisa "on". Kami membuat istilah untuk ini adalah "high-on" yaitu bila tegangan jalur sensor adalah mendekati Vcc maka micom akan bersedia 'on'. Jadi intinya kaki basis transistor npn atau kaki nomor 3 photocoupler (pc) tegangannya harus 0 (nol/zerro). Di sinilah kasus yang kami alami dimana tegangan kaki kolektor transistor terukur 1V ternyata ada kapasitor smd yang terhubung ke kaki kolektor ada yang sedikit short/konslet dengan ground.
Dari pengalaman kami di medan tempur bagian sensor listrik ini yang sering bermasalah adalah:
1. Jalur dari 300v ke resistor 220k, sering putus, jalurnya lewat di bawah dioda.
2. Resistor 220k putus
3. Photocoupler rusak
4. Transistor dan bagian yang terhubung rusak.
sensor listrik changhong
Gb.5. Sensor listrik ac changhong
Pada Gb.5. adakah perbedaan dengan Gb.4. pada jalurnya? Ada sedikit perbedaan yaitu pada kaki nomor 4 photocoupler, terhubung ke tegangan 5V melalui resistor pull-up 10k. Pada kondisi normal tegangan pada kaki kolektor transistor npn adalah kecil atau mendekati 0 (nol) atau bahkan 0 volt. Kami menyebutnya 'low-on' dan keterangannya kebalikan dari 'high-on'. 

Untuk lebih jelasnya kita bisa praktek langsung, untuk mengetahui high-on atau low-on yang harus kita perhatikan adalah kaki nomor 4 photocoupler dan transistor apakah npn atau pnp, pada umumnya yang dipakai adalah npn, entah pada merek sharp, mungkin lain kali kami kumpulkan datanya.


Kiranya cukup sekian dulu bahasan kami apabila ada hal-hal yang kurang tepat baik bahasa atau ketikan kami mohon maaf dan bila ada hal yang perlu ditanyakan silakan tinggalkan komentar.


Share:

TV PANASONIC GAGAL START DAN GAGAL STANDBY

Salam sejahtera untuk Anda semua, sobat-sobat teknisi dan pembaca yang budiman.
Akhirnya kami kembali lagi bahas mengenai televisi sebatas kemampuan kami. Seperti yang pernah kami singgung di postingan yang dulu ternyata tv tabung alias CRT masih tetap eksis meskipun pabrikan sudah tidak membuatnya lagi. Untuk tv jenis non-CRT kami sudah tidak begitu fokus mendalami kecuali hanya dibagian power suplai dan bagian yang ringan-ringan saja. Kesulitannya di suku cadang dan menurunnya kondisi fisik, biarlah diteruskan oleh anak-anak muda yang masih penuh semangat, namun disayangkan kami belum punya angkatan muda yang mau mendalami elektronik. Banyak Anak muda sekarang maunya yang instan, maunya kerja langsung mendapat hasilnya, di elektronik repair tidaklah demikian, kerja dan belajar secara bersamaan, kalau gagal sudah tentu tidak bayaran bisa jadi justru rugi karena sudah membeli sparepart ditambah lagi sparepart yang dibeli jebol lagi.

Di negara berkembang atau miskin masih banyak teknisi repair entah kalau dinegara maju karena teknologi sekarang mengacu kepada plug and play atau replace jadi bukan diperbaiki tetapi diganti.
Orang Indonesia adalah orang hebat dari sisi banyak hal yang bisa dilakukan, tinggal kemauan negara dan pemerintah untuk membuka industri manufaktur pengembangan teknologi agar negeri ini tidak selalu menjadi pasar dan dijajah. Ekonomi yang kuat diawali dengan teknologi yang kuat.
Maaf kalau curhat 😅😅😅.

Kembali ke topik, merek panasonic atau dulu dikenal dengan 'national', kami masih menemui tv merek ini yang masih menggunakan tabung hampa generasi sebelum transistor kemudian tv black-white (monochrome) atau hitam putih kemudian RGB-color.
Pada kesempatan kali ini kami bahas tv tabung panasonic TC-21RX50J dimana kerusakannya tidak bisa standby dan tidak bisa start. Menggunakan single chip zigzag  keluaran micronas. Teman-teman blogger juga sudah banyak yang membahas tentang tv tipe ini termasuk para senior.

Gagal standby biasanya berkenaan dengan power suplai atau ada bagian nilainya menyimpang dari standardnya baik di bagian primer atau sekunder. Palimg sering adalah pada elko-elko, jalur 3,3V,  jalur 5V, jalur B+ horisontal dan jalur photocoupler. Kasus yang kami alami ternyata pada jalur 3,3V dimana ada elko yang kering, hal seperti ini juga sering terjadi pada beberapa jenis tv sharp. Gagal standby biasanya ditandai dengan led power kedip-kedip ataupun bunyi "tuk-tuk" pada speaker.

Setelah bisa standby ternyata tv tidak bisa start baik pakai remot maupun tombol manual. Pengecekan pertama pada jalur SDA-SCL, pada saat dialiri listrik tegangan SDA-SCL sempat terukur kisaran 3V kemudian tegangannya menjadi kisaran 0,5V. Pada saat awal dialiri listrik micom akan mendeteksi semua kondisi bagian yang terhubung ke SDA-SCL dan bagian defleksi horisontal, apabila ada bagian yang tidak sesuai standard maka micom akan mengunci sinyal "on" jadi hanya led power saja yang masih tampak menyala.

Berikutnya kita harus cek kondisi output power suplai karena pada awal dialiri listrik micom mengeluarkan sinyal "on" pada semua bagian kontrol power suplai bila ada kegagalam power suplai maka akan diprotek. Kecurigaan kami pada power suplai 5V karena tegangan selalu menunjukkan pada 1,5V saja. Tegangan 5V dikontrol oleh ic regulator kaki 5, kami sudah berusaha mencari skema tv tipe ini hasilnya nihil, yang tentunya belum dicari secara keseluruhan pada setiap artikel yang diposting teman-teman blogger. Ada beberapa link yang menyajikan skema tv ini tetapi ketika didownload hasilnya "file not found". Akhirnya kami temukan gambar skema ic regulator ini seperti pada gambar dibawah ini.
ic regulator
Gb.1. IC Regulator 5V Panasonic

Kode nomor ic di pcb adalah IC851 tetapi kami tidak menemukan kode di bodi ic-nya. Repot juga mencari sparepartnya kalau seperti ini, kode ic tidak ada, skema pcb pun tidak punya. Tegangan input Vin pada ic ini normal dan tegangan outputnya tidak short atau konslet dengan ground. Sinyal control dari micom terukur kisaran 0,5V entah normal atau tidak kami belum tahu karena tidak ada datasheetnya.

Kami mencoba buka-buka lembaran lama terutama pada tv toshiba atau sony yang sering memakai regulator 5 kaki. Yang kami dapatkan adalah L78MR05 namun datanya tidak sama , tidak ada kontrol on-off dan yang ada kontrol on-off adalah pada KIA78R05API namun tegangan kontrol minimal harus 2V. Kalau kita pasang ic ini apa adanya maka bila kita matikan dengan remot kemudian listrik kita cabut kemudian setelah beberapa saat kita colokan lagi listriknya yang terjadi adalah gagal standby, led power kedip-kedip. Untuk mengakali hal ini maka kita harus membuat tegangan kontrol menjadi minimal 2V. Gambarnya seperti di bawah ini.

pengganti ic regulator
Gb.2. Substitusi dengan KIA78R05API
Okey guys,, itu solusi yang kami dapatkan dan hasilnya tv sudah  menyala dengan normal. Hal di atas kami lakukan karena keterbatasan kami. Hal penting lagi adalah kita harus memberi  pendingin yang cukup besar pada ic KIA78R05API agar awet karena ic851 sering bermasalah karena panas di pcb-nya saja agak menghitam. Pasang ic diluar pcb saja, jumper pakai kabel.

Kiranya cukup sekian bahasan kami, maaf bila ada hal yang salah atau kurang tepat dan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Dan bila Sobat-sobat menemukan cara lain silahkan di-share.



Share:

MESIN CUCI SHARP TOMBOL ERROR

Pertama-tama kami ingin menyapa sobat-sobat teknisi, sobat-sobat pembaca dan tim kami "bagaimana kabar sobat semua"? Semoga selalu sehat dan selalu dimudahkan segala urusan. Mendekati lebaran, bagi sobat-sobat yang mudik semoga sampai tujuan dengan selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Dan bagi sobat yang belum berkesempatan mudik karena terhalang suatu hal tetaplah bersabar dan shilaturrohmi-nya pakai cara lain.

Pada kesempatan kali ini baru ada waktu luang maka kami akan menulis bahasan mesin cuci yang bisa dibilang baru berumur 3 tahunan yaitu mengenai mesin cuci j*pang rasa c*na karena merek lisensi sharp, dimana gejala kerusakannya adalah perintah tombolnya kacau balau. Tombol power tidak bisa untuk ^on^ tetapi bisa untuk ^off^, tombol ^start^ ditekan justru untuk ^on^, tombol pemilih proses dan water level tidak berfungsi, tetapi ketika tombol ^start^ ditekan sekali lagi bisa langsung proses, kesimpulannya hanya bisa proses secara auto. Modul seperti ini meskipun tampak sederhana tetapi justru membuat pusing karena kebanyakan errornya di firmware atau programnya atau bahkan di ic programnya. Dari hasil pengamatan kami ternyata modul seperti ini juga dipakai di merek lain, ic programnya mirip dengan modul universal mesin cuci yang dijual di pasaran.

Dugaan kami memang errornya di firmware atau programnya namun menurut kami tiada salahnya kami juga cek di beberapa bagian yaitu pada semua tombol, sensor listrik, kristal (xtal) dan bagian yang belum kami temukam adalah bagian reset, lebih lagi kami belum punya data micomnya.
Gb.1. Modul Sharp tampak atas
Gambar diatas adalah gambar penampakan modulnya, sederhana bukan? Ic micomnya sudah tipe tempel atau smd. Kami sudah hampir memutuskan untuk menyerah saja tetapi teringat cara kerja sirkuit tombol yang dipakai pada sistem tombol pada televisi dimana salah satu kaki tombolnya terhubung ke ground maupun ke tegangan  Vcc 5 volt.
Gb.2. Modul tampak bawah
Model tombol yang dipakai pada modul ini adalah salah satu kaki tombol memakai resistor pull up dari 5V ukuran 103 atau 10k dan kaki satunya lagi terhubung ke micom dan dibatasi dengan resistor 513 atau 51k ke ground.

Ide yang diberikan kepada kami adalah menjumper kaki yang terhubung ke 5V ke ground, asumsi kami resistor 10k masih mampu menahan beban bila dhubungkan ke ground dan tidak akan terbakar seperti halnya pada sensor listrik maupun pada sensor motor yang memakai resistor pull up pada modul tipe lain. Setelah pemasangan jumper pada tombol power kemudian modul kami hidupkan dan tombol power kami tekan-tekan dan hasilnya masih sama saja tiada membuahkan hasil. Berikutnya kami cabut listriknya dan jumper kami lepas, kemudian modul kami beri tegangan listrik lagi dan tombol power kami tekan dan hasilnya di luar dugaan, ternyata tombol power berfungsi dengan normal dan begitu juga tombol lainnya. Kami belum tahu pasti mengapa hal ini terjadi, apakah errornya di micom ataukah di firmwarenya.  Berikutnya kami coba untuk proses pencucian dari awal sampai akhir dan hasilnya berjalan dengan normal.
Jadi kesimpulan kami, apapun ide yang kita dapatkan harus kita lakukan dengan hati-hati dan semua hal harus kita pertimbangkan, teori dasar tetaplah harus dipahami dan jangan lupa berdoa, apapun yang kita bisa hanyalah anugerah dari Yang Mahakuasa.

Kegagalan yang pernah kami alami pada saat menangani modul yang hampir mirip  dengan modul sharp ini adalah merek  polytron dimana errornya adalah E2 sampai saat ini belum menemukan solusinya, dugaan kami  error pada bagian water levelnya sudah banyak cara kami coba namun belum  membuahkan hasil, kesimpulan sementara error pada ic micomnya pada pin pembaca sinyal water level.

Kegagalan juga harus dipahami bahwa kita harus tetap belajar dan menganalisa karena kita kerja menangani modul lebih banyak tanpa data ataupun skema semakin banyak modul yang kita tangani maka semakin banyak data yang kita miliki melalui media catatan yang kita kumpulkan.

Demikian bahasan dari pengalaman yang kami dapatkan di meja kerja, apabila ada hal-hal yang salah atau kurang tepat semua karena kekurangan ilmu kami dan semoga ada manfaatnya untuk kita semua.


Share:

MENGATASI ERROR F4 DAN ERROR F1 #AC CHANGHONG

Jumpa lagi Sobat-sobat teknisi, Pembaca dan Tim yang kami banggakan semoga sehat selalu dan selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT. Salam sejahtera untuk kita semua.

Sudah hampir dua minggu tidak menulis bahasan karena kesibukan meningkat tajam sampai tidak sempat duduk di depan layar laptop. Okey, kali ini kami akan membahas mengenai modul ac Changhong dan asumsi kami sama juga dengan ac merek china lainnya, error yang akan kita bahas adalah error F4 dan Error F1 yang muncul pada layar displai.

Berikut ini adalah gambar modulnya,
ac merek changhong
Gb.1. Modul AC Changhong
 Sensor utama yang dipakai adalah:
1. Thermis pipa (pendeteksi suhu di evaporator) ukuran kisaran 8 kiloohm (kΩ).
2. Thermis ruang (pendeteki suhu ruangan) ukuran kisaran 8 kiloohm (kΩ).
3. Sensor listrik.
4. Sensor motor.

#Thermistor

Pada modul ini bila thermis bermasalah short (konslet) atau putus maka di layar displai akan muncul kode F1. Pemasangannya satu kabel ke tegangan 5V dan satunya menuju micom, tegangan normalnya adalah kisaran 2,5V. Apabila thermis ini kita ukur pada suhu kamar (25 derajat celcius) maka ukurannya kisaran 8 kiloohm (kΩ) dan apabila terkena panas maka resistensi (hambatan)-nya akan mengecil dan sebaliknya bila terkena suhu dingin maka resistensinya akan membesar. Dari perubahan atau naik-turunnya suhu thermis inilah micom membaca kondisi operasi kerja. Jadi perubahan yang terjadi adalah suhu ⇒ resistensi ⇒ tegangan

#Sensor Listrik

Sensor listrik ini fungsinya untuk mengetahui tegangan/arus listrik ataupun frekuensi listriknya (50-60 Hz). Skema rangkaian sederhananya adalah sebagaii berikut ini,
skema sensor listrik
Gb. 2. Skema power suplai dan sensor listrik
Pada gambar 2 di atas, sengaja kami bedakan antara ground bagian primer dan skunder agar tidak ada kesalahan pada saat membaca skema dan kondisi realnya di pcb modul. Sebagai catatan pada kondisi normal:
  1. Tegangan Vcc viper 22A yaitu kaki nomor 4 adalah 18Vdc
  2. Tegangan pada kaki nomor 4 PC817 adalah 1,2Vdc, pada kaki nomor 3 adalah 0,6Vdc dan pada kaki nomor 1 adalah 1,2Vdc.
  3. Tegangan pada kaki kolektor transistor atau pada pin 23 micom adalah sebesar 0,2Vdc.
Pada kondisi bagian primer sensor listrik short (konslet) atau open (putus) dimana kaki pc817 nomor 1 dan 2 tidak kerja maka kami dapatkan ukuran sebagai berikut:
  1. Kaki pc817 nomor 4 tegangannya kisaran 4,3Vdc, kaki nomor 3 tegangannya adalah 0V (nol).
  2. Tegangan pada kaki kolektor atau pin 23 micom adalah 4,2V.
Pada saat kondisi bagian sensor listrik bermasalah maka micom akan mengeluarkan sinyal ke displai sehingga akan muncul kode F4. Kalau kita perhatikan sebelum muncul kode error F4 motor akan berputar kencang karena micom memaksa motor untuk berputar full speed untuk memastikan ada perubahan pada sinyal listrik namun bila tidak ada perubahan sinyal listrik maka micom akan memunculkan sinyal error F4.

#Sensor Motor
Gb.3. Motor Fan Indoor Changhong
Dari gambar 3 di atas, AC tipe ini memakai motor dengan 6 kabel, 3 kabel besar untuk lilitan motor yaitu 1 kabel jalur N (Red), 1 kabel jalur kapasitor yang terhubung ke N (White) dan 1 kabel lagi terhubung ke triac sebagai kontrol kecepatan (Purple) yang terhubung ke jalur Line (L)  bisa juga pemasangan kabel listriknya kita balik sesuai keterangan digambar, sengaja kami beri keterangan terbalik dimana Red kami arahkan ke Line listrik dan Purple kami arahkan ke jalur Neutral (N) listrik. Hasilnya akan sama saja tetapi secara teknis hal itu tidak dibenarkan karena pada kondisi mati (off) pada unit masih ada jalur L sehingga masih ada sengatan listrik.
Dan 3 kabel kecil untuk sensor motor yaitu ground (Black), Vcc 5V (Brown) dan Vout (White). Pada merek dan tipe lain ada yang menggunakan Vcc 12V.
Pada gambar di motor di atas, andaikan kita pasang kapasitor pada kabel white dan purple, apakah yang terjadi? Silakan di praktekkan sendiri dan amati hal yang terjadi.
jalur motor indoor
Gb.4. Skema sederhana driver motor fan indoor
Pada gambar 4 di atas kami buat skema sederhana jalur sinyal micom sampai ke outputnya menuju motor fan indoor. Perlu diingat bahwa setiap merek dan tipe kemungkinan mempunyai jalur yang berbeda, dan hal tersebut sudah pernah kami bahas pada bahasan-bahasan yang telah lalu.
Sebagai catatan, pada kondisi normal, tegangan pada kaki nomor 1 optotriac (misal xx3063) adalah 11V dan pada kaki nomor 3 adalah 10V, dan pada kaki ULN2003 nomor 2 dimana sebagai input sinyal dari micom tegangannya adalah 0,6V besaran tegangannya berubah sesuai perintah kecepatan motor yang kita inginkan dan perubahan tegangan sangatlah kecil sekali.

Sensor motor yang berupa sensor De Effecto Hall akan membaca putaran magnet cincin yang menempel pada as rotor, semakin cepat putaran motor maka Vout sensor motor tegangannya akan semakin kecil dan berlaku sebaliknya. Apabila karena suatu sebab adanya kerusakan pada jalur sensor motor maka micom akan memaksa motor untuk berputar pada full speed agar sinyal putaran terbaca namun bila sinyal putaran tidak terbaca maka micom akan memunculkan sinyal error F4 pada bagian displai.
Sebagai catatan, pada putaran lambat Vout terukur tegangan 2,1V dan pada putaran cepat terukur tegangan 2V.

Kiranya cukup sekian dulu bahasan yang kami sampaikan, maaf bila ada hal yang salah atau kurang tepat dan semoga menjadi manfaat bagi kita semua.



Share:

AC SAMSUNG LED DISPLAI KEDIP-KEDIP

Salam sejahtera untuk kita semua. Sobat-sobat, Pembaca dan Tim kami semoga kita selalu diberi kesehatan dan dapat beraktifitas dengan tersenyum, seberapapun hasilnya yang penting berkah.

Sudah agak lama rasanya tidak menulis tentang modul ac hingga baru kali ini kami akan membahas mengenai modul ac samsung dengan permasalahan  bisa diremot (ditandai dengan bunyi nada di buzzer), 3 led displai berkedip bersamaan dan tidak ada reaksi kerja apapaun. 
ac samsung
Gb.1. Modul AC Samsung
Led displai ada 3 buah yaitu turbo, timer dan operation. Error yang kami temui kali ini begitu dihubungkan ke listrik ketiga lampu displai kedip-kedip, kami belum tahu pasti untuk jenis modul ini ketika diberi tegangan listrik lampu displai langsung kedip-kedip dan setelah di 'on'-kan pakai remot atau tombol manual maka hanya lampu operation yang menyala tanpa kedipan. Apabila ketika ketiga lampu kedip-kedip dan ketika diremot hanya bunyi beep yang terdengar namun ketiga lampu masih kedip-kedip dan tidak ada kerja sama sekali.

Okey guys,,, kita lanjutkan ke pengecekan.

1. Thermistor

Thermis yang digunakan pada modul ini, thermis ruang maupun thermis pipa ukuran sama yaitu 10k. Pengecekan dan pengujian pada kedua thermis ini hasilnya kami asumsikan bahwa kedua thermis masih baik-baik saja. Karakteristik thermis pada unit ac adalah bila terkena panas maka resistensinya atau hambatannya akan mengecil misalnya pada suhu kamar 25 derajat celcius ukuran thermis adalah 10k maka ketika bodi thermis kita panasi maka hambatannya akan menjadi lebih kecil dari 10k. Dan apabila terkena suhu dingin maka resistensinya akan menjadi lebih besar dari ukuran tahanan pada suhu kamar misalnya pada suhu kamar hambatan thermis adalah 10k maka ketika kita thermis kita tempelkan pada sebongkah es batu maka hambatannya akan menjadi lebih besar dari 10k.
Catatan: suhu kamar atau suhu ruang yang umumnya dipakai pada penghitungan teknis di Indonesia adalah 25 derajat celcius.

2. Sensor Listrik

Pada umumnya pada modul ac, sensor listrik berperan sebagai tranduser (alat pungut) yang mengidentifikasi apakah tegangan listik pada kondisi yang optimal untuk kinerja sistem baik fan indoor maupun jalur outdoor. Hal yang sering kami temui di lapangan adalah bahwa error yang berkenaan dengan sensor listrik biasanya muncul di awal proses atau bahkan pada kondisi standby. Kode error yang muncul di displai tergantung merek dan tipe, ada yang led timer kedip-kedip, ada yang F4 adapula yang F7
Gb.2. Sensor listrik pada modul ac samsung
Sensor listrik terdiri dari Resistor, photocoupler (pc) dan transistor. Pada bagian primer yaitu pada pin 1 dan 2 pc hanya terdiri dari resistor yang terhubung ke jalur listrik L dan N. Pada bagian skunder yaitu pada pin 3 dan 4 pc, kaki 4 terhubung ke ground dan kaki 3 terhubung ke resistor pull-up dari tegangan 5V dan terhubung ke kaki basis transistor npn. Kaki kolektor transistor inilah sebagai output sinyal menuju micom. Pada kondisi normal tegangan pada pin 1 terhadap pin 2 pc kami belum sempat mengukur, tegangannya adalah acv. Tegangan pin 3 pc adalah kisaran 1 vdc dan tegangan pada kaki kolektor transistor adalah kisaran 4 vdc. Photocoupler yang digunakan adalah PC814.

Kondisi bermasalah pada jalur ini:
- Kondisi 1,
Pin 1 dan 2 pc konslet (close) atau putus (open) atau salah satu atau kedua resistor putus maka bagian skunder pada pin 3 dan 4 pc tidak akan bekerja. Sehingga pin 3 terukur mendekati 5Vdc dan kaki kolektor transistor akan mendekati 0 Vdc, selanjutnya hal ini akan menyebabkan munculnya error atau atau motor fan indoor tidak akan berputar karena micom membaca bahwa listrik tidak normal sehingga sinyal ke driver motor fan indoor tidak dikeluarkan.
- Kondisi 2,
Pin 3 dan 4 pc konslet (hubung/close) maka tegangan pada kaki kolektor mendekati 5Vdc. Bila kaki 3 dan 4 tidak hubung (open) maka akibatnya seperti kondisi 1 diatas

3. Sensor Motor

Kabel sensor motor ada 3 buah yaitu Vcc, Ground dan Vout. Sensor pembaca kecepatan motor adalah De Efffecto Hall yang terletak di dalam bodi motor. Bila dibandingkan susunan kabel sensor motor dari beberapa merek maka kalau kita perhatikan ada yang sama dan ada yang berbeda. Yang paling merepotkan adalah pada saat penggantian motor fan indoor ternyata motor yang normal yang akan kita pasang tidak ada skema wiring di bodinya dan itu butuh pengukuran atau bahkan pembongkaran motornya, karena apabila jalur Vcc dan ground terbalik maka sensor Hall akan rusak dan ini artinya motor tidak terpakai lagi bila sensor tidak diganti tetapi motor masih bisa digunakan di indoor yang tidak memakai penyensoran kecepatan motor misal pada ac LG.

Pada kondisi standby pada modul ini tegangan Vout adalah 1 volt, apabila tegangannya 0 (nol) volt maka akan terjadi error. Pada saat motor berputar tegangan Vout adalah kisaran 2V. Sekedar untuk pengujian, coba sobat-sobat putar as motor pada kondisi modul standby dan ukur tegangan pada Vout mulai dari saat diputar sampai berhenti dengan sendirinya dan perhatikan apa yang terjadi.
Vout ini akan menuju kaki basis transistor (lihat gambar.1.) dan kami juga belum sempat mengukur besaran tegangan pada kaki kolektor transistor tersebut

Dari hal-hal di atas, ketiga hal yang mempengaruhi munculnya error ketiga lampu kedip-kedip bersamaan maka urutan dalam pengecekan adalah thermis--sensor motor--sensor listrik. Dan kita harus ekstra hati-hati dan berusaha semaksimal mungkin jangan sampai melakukan kesalahan sedikitpun.

Demikian bahasan kami kali ini, maaf bila ada hal yang kurang tepat karena keterbatasan ilmu dan pengalaman kami dan semoga ada manfaatnya.


Share:

MESIN CUCI SAMSUNG INVERTER DISPLAI MATI TOTAL

Jumpa lagi sobat-sobat modul😅😅😅, semoga sehat selalu.
Sekarang sudah jamannya inverter baik AC, Kulkas maupun Mesin Cuci. Sudah terbayang susahnya terutama cari suku cadangnya terutama ic ipm (intelligence power module) ditambah lagi kalau ic ipm terbakar bisa merembet sampai ke micom-nya. Kalau micom rusak solusinya sampai saat ini beli modul ke service center atau diganti total pakai noninverter.

Pada kesempatan kali ini kami bahas sedikit mengenai mesin cuci samsung inverter mati bagian displainya dimana displainya menggunakan layar lcd. Menurut pengalaman kami sampai saat ini ada beberapa syarat yang harus terpenuhi sehingga bagian displai bisa hidup atau "on" yaitu:
  1. Tegangan suplai harus benar-benar stabil yaitu 12v untuk ic array darlington seri uln2003 atau kidxxxx, 5v untuk ic displai dan 3,3v untuk ic micom displai.
  2. Tombol (switch) power on/off
  3. Ic displai normal
  4. Ic micom normal
  5. Ic reset (kia7025) normal
  6. Osc (oscilator) atau xtal normal
  7. Sinyal Rx-Tx normal
Dari 7 hal di atas, kita prioritaskan cek point 1, 5, 6 dan 7.
Pertama-tama kita bersihkan pcb modulnya yang tampak karatan, bisa dilap, dicuci pakai deterjen atau memakai penghapus pencil (sewaktu kecil kami menyebutnya "stip" bahasa kerennya "eraser"). Area yang bikin pusing adalah bagian jalur "rambut" atau jalur kecil-kecil yang tampak berubah warnanya karena karatan atau terbakar karena panas aliran listrik. Kalau mencurigakan sudah terjadi konslet maka jalur ini kita potong kemudian kita jumper dengan kabel jumper khusus biar aman kalau gerak tidak terjadi kerusakan pada jalur modul. Meskipun jalur rambut ini bila diukur dengan skala ohmmeter x1k tidak tampak konslet namun bila kita ukur dengan skala x10k atau x100k maka akan tampak konsletnya. Cek sekalian semua led-nya dengan skala x10k kalau bolak-balik hubung berarti led bermasalah meskipun masih bisa nyala normal. Cek juga semua tombol dengan skala x10k kalau ada hubung meski sedikit berarti tombol rusak

Okey guys, setelah jalur, led dan tombol aman kemudian kita melangkah pada cek power suplai yang masuk ke modul displai, ukur semua tegangan dan pastikan semua stabil kalau perlu ganti dulu elkonya. Berikutnya cek ic reset, kaki kiri 3,3v kaki tengah ground dan kaki kanan 2,5v sesuai kodenya 7025. (Kadang terukur sampai 3v kalau pakai tester kami, maklumlah testernya sudah tidak akurat). Kaki kanan atau output ini terhubung ke micom.

Berikutnya kita cek xtal-nya tetapi untuk melepas xtal kita terlebih dahulu melepas lcd displai karena xtal berada di dalam kotak lcd displai. Bisa juga kita hanya melepas solderan salah satu kaki xtal. Ukuran xtalnya adalah 10 Mhz (megahertz).
Setelah penggantian xtal dan kami tekan berulang-ulang tombol power terkadang terdengar bunyi buzer "ting" dan terkadang terdengar bunyi melodi tetapi lcd belum menyala. Asumsi kami ic micom kemungkinan masih normal. Kisaran tegangan pada jalur kaki input xtal adalah 1v dan pada jalur kaki ouput adalah 0,2v. Pada kaki output inilah apabila kita sentuh dengan jarum tester (probe) masih ada reaksi di buzer atau pada relai besar bunyi 'Tik" kemungkinan micom masih ada harapan normal.

Berikutnya kita cek bagian Rx-Tx, pada postingan yang lalu kami pernah menyinggung mengenai Rx (receive data) dan Tx (transfer data), secara mudahnya komunikasi data memakai Rx-Tx umumnya menggunakan transistor untuk pengolah sinyalnya, berbeda dengan SDA-SCL dimana komunikasi datanya melalui jalur langsung antar ic. Mengapa komunikasi data antar modul menggunakan Rx-Tx, tidak menggunakan SDA-SDL?? Silakan dianalisa sendiri jawabannya bila kita jeli maka akan menemukan jawabannya.

Pada saat awal diberi tegangan listrik jalur Rx-Tx bila kita ukur dengan tester skaka x10 DCV akan tampak getaran naik-turun pada jarum tester, beberapa saat kemudian pada kondisi standby tegangan jalur Rx-Tx terukur kisaran 4,8v. Hal ini pada kondisi modul normal.

Dari data yang kami miliki tersebut bila kami bandingkan ternyata pada kondisi standby tegangan  jalur Tx terukur 2,5v, rupanya disini masalahnya. Ada dua jenis transistor yang terdapat pada jalur ini, transistor smd-10k karena di dalamnya ada resistor 10k itu yang pernah kami baca di situs datasheetnya.

Setelah dilakukan pembersihan dan pemanasan  pada area Rx-Tx dan setelah tombol power ditekan berulang-ulang tiba buzer mengeluarkan bunyi melodi tanda 'on' dan displai menyala namun hilang-timbul tulisan osd-nya (on screen displai) atau tampilan menunya dengan perbandingan 3 detik timbul dan 1 detik hilang (layar hanya tampak putih polos) dan pada saat osd muncul muncul kode error AE (kami tidak membaca secara pasti dilayar kepanjangan dari AE mungkin Authorize Error) atau pada tipe lain AE6 yang error ini menandakan komunikasi data antar kedua micom terputus. Setelah beberapa kali layang hilang-timbul kemudian mati total lagi. Analisa kami masalah pada jalur Tx.
Gb.1. Jalur Rx-Tx
Langkah berikutnya adalah mencari penyebab berkurangnya tegangan Tx yang seharusnya pada posisi standby adalah 4,8V tetapi terukur 2,5V. Mengacu pada gambar diatas, ternyata setelah diukur kaki basis transistor Tr1 ada tegangan 0,2V harusnya pada kondisi standby nilainya adalah 0V. Cabut kedua transistor smd dan membersihkan jalurnya kemudian dilakukan pengukuran ternyata tegangan masih ada meskipun kedua Tr dilepas, jadi sudah jelas jalur pcb konslet. Jadi jalur basis konslet dengan 5v meskipun sangat kecil tegangan yang bocor. Langkah paling mudah adalah dengan menggunakan pisau cutter, kita gores pcb antara kedua jalur berdekatan kemudian kita semprot dengan cat bening, setelah benar-benar kering kita ukur masih ada tegangan bocor atau tidak kalau sudah benar-benar aman kemudian kita pasang kembali kedua Tr. Hasil dari semua yang kami lakukan diatas membuahkan hasil, on/off sudah lancar, displai menyala dengan normal dan proses pencucian berjalan normal juga.

Untuk modul mesin cuci memang jalur konslet lebih sering kami temuai dibandingkan modul AC karena kondisi ruang tempat mesin cuci yang basah atau lembab, beda halnya dengan modul AC dimana kondisi ruangan adalah dingin-kering.

Demikian hal yang bisa kami sampaikan semoga ada manfaatnya dan kami minta maaf bila ada hal yang salah atau kurang tepat.


Share:

ERROR LE1, 1E, OE DAN 4E PADA SAMSUNG INVERTER

Sobat-sobat teknisi dan pembaca yang budiman, salam sejahtera untuk kita semua.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas sedikit mengenai hal yang berkaitan dengan water level pada modul mesin cuci samsung front loading inverter. Kelemahan mesin cuci samsung adalah pada jalur pcb-nya, mudah karatan bila terkena lembab dan panas aliran listrik. Jalurnya yang kecil membuat mata lelah ketika menelusurinya dari ujung ke ujung. Demikian pula yang kami alami beberapa waktu lalu dimana modul mesin cuci tersebut muncul kode error LE1 (Liquid Error), error ini berhubungan dengan kondisi air di dalam drum pencucian, padahal kenyataannya drum pada kondisi kosong. Menurut asumsi kami, disinilah micom membaca bahwa sinyal dari water level kondisinya fluktuatif dan tidak menentu sehingga error LE1 dimunculkan di layar displai.

Hal ini bisa disebabkan beberapa hal:
  1. Water level dan kabel bermasalah
  2. Ic kontrol water level rusak (kode ic 14069UG)
  3. Tegangan suplai tidak stabil
  4. Jalur di pcb bermasalah

Langkah pertama tentunya mencoba ganti water level, ternyata hasilnya sama saja berarti kerusakan di modul. Setelah modul terbuka, kami perhatikan ternyata banyak sekali bagian yang karatan jalurnya mungkin disebabkan lembab atau karena panas yang ditimbulkan aliran listrik. Langkah berikutnya hanya untuk memastikan saja kami memakai rankaian kontrol water level modul lain yang sesuai, kami memakai modul bekas yang masih bagus bagian kontrol watel levelnya yaitu modul samsung top loading casing modul hitam.
ic 14069UG
Gb.1. Kontrol Water Level Samsung
Sebelum pemasangan kita harus memutus jalur output dari ic kontrol yang menuju micom pada ic kontrol aslinya. Kemudian sediakan kabel 5 buah yang akan kita gunakan untuk menjumper. Pada gambar 1 di atas tulisan kabel 1 dan kabel 2 terhubung ke kabel water level pinggir kiri dan kanan, kabel tengah pada water level adalah ground. Tegangan 3,3V dan ground diambil dari modul yang akan kita kanibal. Setelah jalur output pada gambar 1 diatas dicabut salah satu kaki resistornya kemudian kami hubungkan ke jalur micom dan hasilnya error LE1 tidak muncul lagi.

Langkah berikutnya pengecekan bagian ic kontrol water level, kami menemukan bahwa salah satu kaki ic bagian input ada yang short/konslet dengan ground. Perkiraan kami hal ini terjadi karena "jalur rambut" modul yang konslet. Berikutnya, sebelum penggantian ic kontrol water level kami putus 3 buah jalur yaitu jalur water level pin kiri, pin kanan dan output kemudian kami jumper dengan kabel untuk menghindari bagian yang karatan. Jadi kita harus memasang kabel jumper pada bagian jalur yang tidak karatan, pemotongan jalur harus kita lakukakan dengan hati-hati jangan memotong jalur lain. Masalah yang kami hadapi adalah kami belum mempunyai stok ic kontrol water level dengan kode 14069UG smd, mungkin ic ini bisa kita ganti dengan tipe lain misal CD4069UBE yang smd juga. Akhirnya kami mencari ic 14069UG ke beberapa sobat yang masih ada stok, bekaspun tiada mengapa asal normal.

Untuk memastikan jalur kontrol water level di modul konslet dengan jalur sebelahnya adalah dengan memutus jalur water tersebut kemudian ukur dengan ohmmeter skala x10k atau x100k kalau tester menunjukkan ada hambatan (resistensi) maka bisa dipastikan jalur tersebut konslet. Pada sistem kontrol kita benar-benar dihadapkan pada jalur sinyal yang sangat sensitif.

Berikut ini kami paparkan beberapa error yang berkenaan dengan water level bisa disebabkan water level rusak, tegangan suplai drop atau tidak stabil, konektor/kabel bermasalah, bagian ic kontrol water level bermasalah, selang water level bermasalah, bagian bawah drum banyak kotoran sehingga menyumbat jalur selang water level atau ic micom bermasalah.
  1. LE1, sudah dibahas diatas./
  2. 1E, error ini menandakan bahwa micom tidak membaca adanya water level yang terpasang.
  3. OE (Overflow), error ini menandakan bahwa micom membaca air melebihi kapasitas yang ditentukan sehingga pompa atau motor drain akan bekerja.
  4. 4E, error ini menandakan bahwa pengisian air terlalu lama, bisa disebabkan aliran air kecil atau ada sumbatan pada solenoid. Biasanya karena aliran air kecil sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mengisi drum sesuai proses pemrograman maka akan mengakibatkan solenoid panas dan ujung-ujungnya lilitan solenoid terbakar dan berakhir pada terbakarnya triac/SCR di modul.

Demikian bahasan kami kali ini, maaf bila ada kesalahan atau kata-kata yang kurang tepat, dan semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat untuk kita semua.


Share:

DINAMO MESIN CUCI TIDAK BERPUTAR DAN ERROR "FE" #Front Loading

Salam sejahtera untuk kita semua dan semoga sehat selalu.
Kali ini kita bahas mengenai mesin cuci front loading merek LG noninverter tipe lama, dimana kerusakannya motor utama terasa berat berputarnya dan muncul kode error "FE" setelah beberapa menit proses.

Error FE (Fluida Error) munculnya di awal proses berarti berhubungan dengan water level. Kerusakan bisa di water level, kabel atau modulnya. Apabila kerusakan bukan pada ic program kemungkinan besar masih bisa teratasi karena suku cadangnya banyak dijual di pasaran dan di bagian modulpun bukan tipe smd (menempel). Yang berhubungan dengan hal ini bisa baca DISINI.

Selanjutnya pengecekan pada motor, setelah diperhatikan ternyata dinamo motor mesin cuci front loading ini yang tidak kuat berputar hanya bunyi 'krek-krek' saja. Dugaan awalnya motor yang bermasalah, setelah cek lilitan dan carbon brush/spull booster tampaknya masih baik-baik saja. Langkah berikutnya bongkar modul (dengan memotong plastik casing, jangan dicongkel modulnya) dan setelah diamati semua solderan dan jalur terlihat baik-baik saja. Untuk memastikan motor benar-benar rusak atau tidak, caranya jumper kaki SCR kontrol kecepatan nomor 1 (kiri) dan 2 (tengah) kemudian hidupkan unit modul pada proses pengeringan (spin) beberapa detik kemudian setelah relai bunyi "tik", motor berputar sangat kencang. Kami asumsikan bahwa motor masih normal.

Pengujian berikutnya kita bisa gunakan bolam 5 Watt yang sudah terpasang dua buah kabel fitting. Motor bekerja dengan tegangan DC, jadi jalur L-N listrik disearahkan (DC) dengan dioda bridge (4 kaki) yang menempel pada pendingin (heat sink), kita pasang 2 kabel bolam masing-masing pada kaki nomor 2 dan 3 dioda bridge. Cara pengujian ini sering kami lakukan bila mendapati motor mesin cuci yang terasa berat untuk berputar hal ini sering kami temui di merek LG dan Samsung. Kami menemukan cara ini pada awalnya diluar dugaan karena pada awalnya waktu itu hanya ingin mengetes apakah tegangan listrik sampai pada kaki dioda bridge atau tidak, namun hasilnya justru motor bisa berputar.
Analisanya, kalo di pasang lampu saja motor bisa berputar berarti rangkaian yang paralel dengan lampu yang bermasalah. Rangkaiannya Snubber terdiri dari R (resistor) dan C (kapasitor) disini R=220/2watt dan C=100nF/250v. Resistor masih bagus, berarti C-nya yang bermasalah. Setelah penggantian C (kapasitor) motor pun berputar dengan normal, ganti C dengan ukuran yang sama atau agak besar misal 150nF (154/630v) bila ukuran yang sama tidak kita temukan.
skema cr
Skema C-R (Snubber) Dinamo LG
Rangkaian snubber ini berfungsi sebagai proteksi tegangan induktif bisa juga sebagai pembatas tegangan agar tidak mengganggu rangkaian elektronik lainnya. Peralatan yang menimbulkan beban induksi misalnya motor DC, relay dan trafo switching power suplai. Jadi rangkaian snubber bisa menggunakan kombinasi dioda, kapasitor dan resistor tergantung kebutuhan kita. 

Dari hal diatas kita bisa mengambil hikmah bahwa kita jangan mudah menyerah meskipun dihadapkan pada hal-hal sulit, pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain bisa menjadi pertimbangan dalam pekerjaan yang kita jalani. 

Saat ini dan beberapa waktu ke depan suku cadang peralatan elektronik yang sudah berusia 10 tahunan di service center kemungkinan besar sudah tidak ada karena sifatnya yang discontinu alias tidak diproduksi lagi hal seperti ini sudah kami jumpai beberapa tipe dimana pihak teknisi service center sudah angkat tangan mengatasi perbaikan modul kontrol. Dari analisa seperti inilah maka kami mulai mendalami modul kontrol, hanya bermodal semangat meskipun tanpa data sedikitpun mengenai modul kontrol. Pengalaman yang kami dapat kami publikasikan agar sobat-sobat atau siapapun yang membutuhkan bisa digunakan sebagai data awal pengerjaan modul. 

Masyarakat kita mempunyai kecenderungan mencari cara alternatif selain ke service center dengan biaya yang terjangkau dan dalam waktu yang singkat, disisi lain meskipun sebagian orang lebih suka ke service center tetapi bila suku cadang sudah tidak ada apa yang bisa dilakukan pihak service center? Disinilah peran seorang teknisi betul-betul diperhitungkan saat ini, jangan menyerah tetap semangat belajar, memahami, menganalisa dan jangan lupa mencatat karena yang akan kita hadapi adalah ratusan jenis dan tipe elektronik dan masing-masing mempunyai karakter yang berbeda. Silakan sobat-sobat membuat daftar mulai dari tv, mesin cuci, ac, kulkas, air cooler, dispenser dan lain sebagainya, tentunya kita akan mendapati begitu banyak merek dan tipe.

Kami rasa cukup sekian dulu bahasan kami apabila ada hal yang kurang tepat kami minta maaf, semoga bermanfaat dan apabila ada hal yang kurang jelas silakan tinggalkan pesan di kolom komentar atau lewat chat.


Share:

MESIN CUCI SHARP ERROR E2, EP DAN MATI TOTAL

Apa kabar Sobat-sobat yang budiman, salam sejahtera untuk kita semua, semoga selalu sehat segalanya. Sudah beberapa waktu tidak buat postingan masih terlalu sibuk di ruang kerja sebelah, banyak hal yang harus diselesaikan. Okey guys, kita lanjutkan ke pembahasan berikutnya dimana kali ini kita belajar sedikit mengenai mesin cuci sharp dimana kasusnya error E2 dan error EP. Untuk kode error lainnya kami belum mempunyai datanya karena belum sempat membuat pengujian dan mengumpulkan datanya.

Sebelumnya kami minta maaf untuk error E2 yang berhubungan dengan switch, sampai bahasan ini kami tulis kami belum tahu sebenarnya switch pintu atau switch keseimbangan (balance) karena kami belum mengecek secara langsung di unit-nya karena yang datang hanya modulnya yang dibawa oleh tim kami di lapangan dan kami belum sempat menanyakan secara langsung tentang switch tersebut, gambar displai dan switchnya adalah sebagai berikut:
Gb.1. Bagian displai
penyebab error e2
Gb.2. Switch di mesin cuci sharp top loading
Terlihat pada gambat di atas switch yang ada tulisan E2, bila switch ini pada kondisi terbuka (open) atau tidak hubung maka akan muncul E2 bisa disebabkan kabel putus, konektor karatan, atau kontaktor di dalam switch kotor atau karatan. Apabila switch rusak dan di pasaran tidak ada yang jual kita bisa memperbaikinya meskipun terbilang lumayan sulit atau kita bisa memodifikasinya atau bisa juga kita melangsungkan kabelnya menjadi satu.

Berikutnya mengenai error EP (Error Presure), error ini berhubungan dengan pembacaan tekanan air atau berhubungan dengan water level. Pelacakan mulai dari yang termudah dulu yaitu pengabelan dari modul sampai ke konektor water level, ukur lilitan water level, cek dan tiup selang water level kalau masih tetap muncul error ganti dulu water levelnya. Bila penggantian satu atau beberapa water level tidak membuahkan hasil kemungkinan besar error di modul kontrolnya. Secara garis besar sistem kerja rangkaian pembaca water level pada mesin cuci bisa dibilang sama. Mayoritas water level pada mesin cuci produksi merek Japan menggunakan 2 pin.

Di bawah ini kami bahas juga mengenai modul mesin cuci tersebut di atas dimana kondisinya mati total, kami kedatangan dua buah modul yang berbeda namun sistem kerjanya sama.
Gb.3. Modul displai
Gb.4. Modul kontrol
Pada gambar 3 dan 4 di atas, kedua modul ini menjadi satu di dalam box plastiknya untuk mengecek bagian kontrolnya kita harus mencongkel modulnya, rasanya deg-degan juga sudah terbayang resikonya bilamana ada jalur yang putus pada saat pencongkelan modul. Untuk modul displainya kita tidak perlu mencongkelnya cukup plastik casingnya yang di belah menggunakan solder 100 watt atau sejenisnya. Bila bagian displai kita congkel akan sangat beresiko bila terkena air yang bisa masuk ke jalur modul yang akan menimbulkan konslet.
Modul pada gambar 1 dan gambar 3-4 mempunyai prinsip modul yang sama sehingga pembahasannya kami jadikan satu. Pengecekan awal kita mulai dari power suplai. Pada kedua tipe modul ini power suplai menggunakan trafo konvensional output 12V, jalur plus terhubung ke salah satu tegangan listrik. Ground micom diperoleh dari penurunan tegangan minus 12V menggunakan transistor, pada modul sharp tipe lain menggunakan ic regulator 7905, mungkin bagi sebagian sobat-sobat ada sedikit kebingungan namun bila sudah terbiasa akan terasa mudah juga. Yang kami dapati semua tegangan terukur normal. Berikutnya kita cek tombol on/off ukur dengan ohmmeter dengan skala minimal x10k bila ada hubung sedikit saja maka tombol harus diganti. Bila tombol baik-baik saja berikutnya kita cek bagian modul kontrol yaitu pada x-tal dan sensor listrik yang inputnya diperoleh dari kaki output trafo melalui resistor 10k menuju transistor pnp yang kaki kolektornya sebagai output menuju micom. Pengecekan beikutnya pada x-tal dimana ukurannya 16 MHz. Di modul mesin cuci sharp yang sering terjadi adalah kerusakan pada sensor listrik dan x-tal atau osilator.
Gb. 5. Area micom
Pada modul tipe ini semua kontrol driver untuk sistem kerja solenoid, motor drain dan motor utama menggunakan transistor tidak menggunakan ic uln2003 atau sejenisnya.

Kami rasa cukup bahasan kami kali ini bila ada hal-hal yang salah kami minta maaf, semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Dan bila ada hal-hal yang perlu ditanyakan silakan tinggal pesan di kolom komentar atau lewat chat WA.


Share:

FLYBACK BOCOR DAN OSD TIDAK MUNCUL

Salam sejahtera untuk kita semua, semoga sehat sehat selalu.
Sobat-sobat teknisi, pada kali ini kita akan belajar sedikit mengenai tv tabung meskipun sudah dibilang ketinggalan jaman tetapi tv jenis ini masih banyak yang pakai. Ada beberapa sobat yang bertanya bagaimana cara menangani flyback (fbt, flyback transformer) yang bocor dan adapula yang menanyakan bagaimana cara mengatasi tv yang OSD (on screen display) atau tampilan tulisan perintah (menu, chanel, volume, av dan lainnya) yang tidak muncul di layar tv.
OSD tidak muncul
Gb.1. Jalur OSD
#Flyback Bocor
Kita harus hati-hati dalam menangani flyback karena di bagian ini kita akan berurusan dengan tegangan yang sangat tinggi yaitu kisaran 25.000V (25kv), kita tetap utamakan keselamatan.

1. Kebocoran pada cup fbt (kop yang menempel pada tabung)
Jangan diatasi menggunakan lem yang dapat merusak tabung crt (cathode ray tube) atau gunakan saja isolasi yang kuat, hal ini dilakukan bila kebocoran hanya kecil (ngeses). Apabila bocornya besar kita harus ganti cup fbt-nya dengan melepas cup fbt ganti dengan yang baru dan bagus jangan menggantinya dengan memotong kabel fbt di tengah-tengah atau pangkal. Jika setelah penggantian ternyata masih ada kebocoran kemungkinan disebabkan tabung crt sudah lemah, kerusakan pada yoke dan fbt atau kerusakan pada kapasitor kopel yang terhubung ke kolektor transistor horisontal dan ground atau kolektor dan bagian pincution (pengatur lebar-sempit-tegak-miring). Cara yang paling mudah yang pertama dilakukan biasanya kita menambah nilai kapasitas kapasitor kopel, misalnya ukuran aslinya 912/2KV (9n1) kita coba tambahi dengan 102/2kv sebanyak 3 buah diparalel jadi nilai total kapasitas menjadi kisaran 9+1(3)=12n (12 nano farad), penambahan kapasitor bukannya tanpa resiko, resikonya gambar akan menjadi lebih gelap dan lebar. Bila langkah tersebut tidak membuahkan hasil maka kita coba memakai tabung/yoke lain yang masih bagus, bila masih bocor kemungkinan besar trobel di fbt yang memang harus minta ganti. Pemasangan cup fbt bisa kita bisa menambahkan gemuk atau pelumas atau stempet yang halus seperti balsem. cup fbt murahan bisa di olesi stempet akan semakin rusak.

2. Kebocoran pada kabel fbt.
Kebocoran bisa terjadi pada kabel fbt dari cup fbt sampai pertemuan masuknya kabel ke fbt. Cara yang bisa kita pakai adalah dengan isolasi kemudian dililit dengan benang jahit kemudian di lem kuat-kuat berikutnya kita gunakan selang timbang yang biasa dipakai tukang bangunan dimana kabel fbt dimasukkan ke dalam selang tersebut sampai ke bagian fbt dengan memanasi selang kemudian kita tekan sampai bagian fbt masuk ke dalam selang, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut. Ingat! Ini hanya untuk kebocoran kecil.
Gb.2. Flyback bocor halus
3. Kebocoran pada bodi fbt.
Kebocoran pada bodi fbt meskipun kecil efeknya bisa fatal karena pada kondisi penyalaan awal tv biasanya timbul percikan api yang besar meskipun sesaat apalagi percikan berlangsung agak lama. Akibat yang bisa terjadi adalah bagian vertikal bisa rusak, ic micom atau ic chroma bisa rusak, atau bagian power suplai bisa rusak juga. Hal ini yang sering kami temui dimana bodi fbt yang bocor ditambal dengan plastik steel atau lem lainnya setelah beberapa waktu tv kembali rusak, kerusakannya tambah parah sampai ke micom/chroma.
Solusi paling tepat bukanlah dengan penambalan meskipun kadang berhasil tetapi harus dengan penggantian fbt bila tidak ada kode arau karakter pin yang sama kita bisa gunakan tipe lain misal 154-064P atau yang 177B, bagi kami tipe flyback tipe ini adalah istimewa karena setiap pin-nya mempunyai fungsi masing-masing, bisa dipakai di tv tabung 14 inchi sampai 24 inchi cembung atau flat namun kita harus menyesuaikan kaki-kakinya.

#OSD Tidak Muncul
Kita batasi kerusakan bukan pada bagian internal micom. Micom akan mengeluarkan OSD bila jalur H-sync dan V-sync dalam kondisi normal, pada gambar 1 di atas kami menampilkan pcb tv digitec kode micom kami tidak mencatatnya dan ic chroma menggunakan TDA8441.
Gb.3. Skema Sederhana Jalur OSD
Setiap tv kemungkinan mempunyai skema yang berbeda. Jalur ini sangat penting, sering kami jumpai pada saat kanibal flyback biasanya masalah yang muncul osd tidak muncul atau muncul tetapi huruf atau angka terputus-putus (jembret). Pada modul mesin tv cina biasanya sinyal H-sync diambil dari tegangan heater. Jadi sinyal H-sync bisa di ambil dari heater, afc, vertikal 12V atau tegangan lainnya yang 12VAC. Begitu juga jalur V-sync setiap tv kadang mempunyai jalur yang berbeda ada yang diambil dari jalur pump-up vertikal atau dari bagian output vertikal. Kesimpulannya apabila OSD tidak muncul atau tampil maka kita harus men-cek jalur H-sync dan V-sync, pengecekan mulai dari sinyal awal, resistor, kapasitor, transistor sampai ke kaki micom. Apabila OSD tidak muncul karena kanibal fbt maka kita ubah-ubah nilai Rx.

Demikian ulasan kami meskipun sederhana semoga bermanfaat dan bila ada kekurangan atau kesalahan kami minta maaf.




Share:

ERROR EA PADA MESIN CUCI SANYO

Salam sejahtera untuk kita semua, Sobat-sobat teknisi dan pembaca yaang budiman.

Eror atau Galat pada suatu sistem mikrokontrol pastilah akan dipengaruhi oleh banyak hal baik dari internal maupun external dan bila eror tidak diatasi maka sistem tidak akan bekerja normal bahkan sama sekali tidak berfungsi. Hal yang berperan penting adalah sensor (pengindera) ataupun tranduser (alat pungut) dan jaringan pengolah sinyalnya.

Berikut ini kami bahas mengenai mesin cuci sanyo dengan kode eror EA yang kerusakannya pada bagian pengolah sinyal. Maaf, kami belum tahu pasti mengapa kodenya EA, kami hanya mengambil kesimpulan bahwa EA adalah eror yang dideteksi pertama kali oleh sistem yaitu sensor yang mengontrol keadaan air. Dalam postingan yang telah lalu pernah kami bahas eror EA pada mesin cuci sanyo tetapi hanya pada power suplainya saja (EA= Error Amplifier, eror penguat daya dan sinyal)

Faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga muncul kode EA adalah:
  1. Pasokan air masuk sangat kecil/lambat sehingga micom mendeteksi dalam jangka waktu kurang lebih 2 menit tidak ada perubahan tekanan air di dalam drum mesin cuci. Kemungkinan yang terjadi adalah tekanan air di kran air rendah (aliran air kecil), filter di dalam solenoid tersumbat kotoran.
  2. Water Level (WL) rusak pada bagian lilitan, magnet, membran, pegas ataupun konektornya.
  3. Jalur kabel dari WL ke modul ada yang putus.
  4. IC penguat sinyal WL yaitu TC4069UBP atau semacamnya rusak
  5. Sparepart atau onderdil yang berhubungan dengan ic penguat ada yang rusak.
  6. Jalur Ground atau 5V ke ic penguat sinyal ada yang putus atau tegangan 5V tidak stabil.
  7. Micom rusak pada jalur dari ic penguat
Langkah-langkah perbaikannya adalah cek dari ke tujuh point diatas. Berikut kami sertakan skema rangkaian penguat sinyal WL.
TC4069UBP
IC TC4069UBP
SKEMA PENGUAT SINYAL WL
SKEMA PENGONTROL WL TOP LOADING
Skema sederhana diatas dipakai di merek Sanyo (atas) dan Sharp (bawah), beda merek mungkin berbeda pula sistem yang digunakan ic yang digunakan mungkin juga berbeda. Adapula tipe yang menggunakan ukuran resistor 563 (56k) bukan 473 (47k) semua tergantung sistem logic yang digunakan dalam micom. IC TC4069UBP bisa juga digunakan yang kaki 1 sampai 6.
Hal terpenting adalah tegangan 5V, apabila tegangan ini drop ataupun tidak stabil maka akan muncul error EA, begitu juga tipe water level yang digunakan meskipun 2 pin tetapi lilitan di dalamnya berbeda akan terjadi error juga. Kami belum tahu frekuensi sinyal output dari ic penguat ini, alasan klasik "belum ada alatnya", mungkin bisa dilihat dengan osiloskop bentuk kurva sinyalnya.
Apabila kita mengalami hal dimana ic water level rusak yang tipe smd kita bisa menggantinya dengan yang non-smd dengan cara menjumpernya dengan kabel, kami sudah pernah mencobanya dan berhasil. Soket dan konektor juga harus menjadi perhatian karena karena disinilah sering menyebabkan error yang diakibatkan oleh karat yang berwarna putih atau terjadi pengapuran.  

Informasi tambahan:
Pada beberapa tipe mesin cuci front loading ada yang menggunakan water level dimana ic pengolah sinyalnya ada di dalam water level, bentuk water level bervariasi kalau yang bentuknya umum yang ada di pasaran bila bagian lilitan yang rusak kita bisa memodifikasinya dengan memotong bagian yang ada lilitannya kemudian kita ganti dengan water level lilitan yang ada di pasaran dan modul kecilnya tetap kita gunakan. Yang sulit dicari di pasaran mungkin tipe water level milik sharp atau elektroluk dimana soketnya pun khusus, kami belum pernah menggantinya dengan tipe lain tetapi menurut beberapa sobat bisa dimodifikasi.

Demikian ulasan kami semoga bermanfaat dan maaf bila ada hal yang salah karena keterbatasan kami. Bila ada hal-hal yang perlu ditanyakan silakan tinggalkan komentar di kolom komentar, akan kami jawab sebatas kemampuan kami.

Share:

DAFTAR ENTRY

STAT

FRIENDSHIP

PUSAT BANTUAN

Butuh bantuan kami, klik KONTAK atau LOKASI di menu atas. "BENGKEL KAMI" Silakan kirim modul mainboard ke tempat kami

NEW COMMENTS