KODE ERROR MESIN CUCI MIDEA DAN ERROR E12

Salam sejahtera untuk kita semua. Apa kabar sobat semua, semoga sehat selalu.
Kali ini kami akan berbagi pengalaman mengenai mesin cuci midea, sebenarnya kasus yang kami alami adalah error E12 tetapi disini sekalian kami paparkan beberapa kode error mesin cuci midea baik top loading maupun front loading namun yang kami bahas hanya mengenai kode error yang ditampilkan di displai digital untuk kode error yang berupa kedipan led displai tidak kami bahas disini.

A. Top Loading

1. F0

Penyebab: kegagalan power suplai
Solusi:
- Pastikan tegangan listrik normal 220VAC sampai ke modul kontrol.
- Tegangan 12 VDC dan 5 VDC output power suplai harus benar-benar normal dan stabil.

2. F2

Penyebab: kegagalan membaca data. Apabila memakai ic memori external maka kemungkinan micom (ic program) gagal membaca ic memori atau ic memori rusak atau korup. Apabila tidak memakai memori external maka kemungkinan micom bagian penyimpanan data rusak atau software korup. Pemilik software hanya pihak produsen.

Solusi:
- Ganti ic memori bila menggunakan external memori.
- Kirim ke service center.


3. E1

Penyebab: pengisian air terlalu lama.
Solusi:
- Cek aliran air, tekanan air harus tinggi.
- Cek filter air di dalam solenoid, bersihkan dari kotoran yang menyumbat
- Solenoid tidak kerja, cabut soket solenoid dan pasang 2 kabel hubungkan ke listrik, bila air mengalir berarti solenoid normal.
- Cek jalur kabel solenoid sampai ke modul kontrol, bila kabel bagus maka cek modul kontrol.
- Cek jalur dari triac ⟹ uln2003 (atau transistor) ⟹ micom.

4. E2

Penyebab: air tidak terbuang atau terlalu lama terbuang.
Solusi:
- Cek jalur pembuangan, kemungkinan ada sumbatan di katup buang atau selang.
- Cek motor drain, cabut soket dan pasang 2 kabel kemudian hubungkan ke listrik bila motor drain kerja maka motor drain normal.
- Cek jalur kabel motor drain sampai ke modul kontrol bila bagus maka kerusakan di modul kontrol.
- Cek jalur triac ⟹ uln2003 (atau transostor) ⟹ micom.

5. E3

Penyebab: switch atau saklar pintu tidak tertutup dengan benar pada saat proses.
Solusi:
- Cek switch/saklar pintu.
- Kabel switch/saklar dijumper jadi satu. Bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol.

6. E4

Penyebab: Posisi tidak rata, saklar getar/guncang terbuka.
Solusi:
- Tempatkan pada tempat yang benar-benar rata.
- Kabel saklar getar/guncang dijumper jadi satu. Bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol.

7. F8

Penyebab: sensor water level bermasalah.
Solusi:
- Cek konektor/soket water level, bersihkan bila karatan.
- Cek kabel water level sampai ke modul.
- Ganti water level, bila masih muncul error maka kerusakan di modul kontrol (ic cd4069 atau sejenisnya dan bagian-bagiannya).
Catatan: error E1 dan E2 bisa juga disebabkan sensor water level bermasalah.

8. HU

Penyebab: tegangan listrik terlalu tinggi (over voltage)
Solusi:
- Cek tegangan listrik.
- Cek sensor listrik di modul kontrol.


B. Front Loading

1. E10

Penyebab: pengisian air terlalu lama.
Solusi: lihat E1

2. E21

Penyebab: air tidak terbuang atau terlalu lama.
Solusi: lihat E2

3. E30

Penyebab: pintu tidak terkunci.
Solusi:
- Tutup pintu rapat-rapat
- Switch pintu (door lock) rusak
- Cek kabel door lock sampai ke modul kontrol
-  Cek jalur triac (atau relai) ⟹ transistor ⟹ micom.

4. E50

Penyebab: kondisi tidak normal.
Solusi:
- Power suplai (12Vdc dan 5Vdc) harus benar-benar stabil.
- Cek sensor suhu (thermistor)
- Cek sensor kecepatan motor (tacho)
- Cek jalur di keseluruhan modul.

5. E12

Penyebab: pompa drain tidak terdeteksi.
Solusi:
- Lilitan pompa putus, coba cabut soket pompa kemudian pasang kabel di masing-masing pin pompa dan hubungkan ke listrik, bila pompa kerja maka pompa normal.
- Cek kabel pompa sampai ke modul kontrol, cek triac dan jalur sinyal input triac sampai ke micom.
- Cek jalur output triac dan resistor feed back sampai ke micom.

6. E62 (E6x)

E62 atau E6x (0,1,2 dst) berhubungan dengan putaran dinamo motor. Putaran motor lambat atau sama sekali tidak berputar.
- Cek lilitan motor
- Cek carbon brush
- Cek lilitan tacho
- Cek relai dan pastikan relai bekerja pada saat motor seharusny bekerja. Relai >>transistor>>micom.
- Cek triac motor, triac>>transistor>>micom
- Cek tegangan kerja relai (misal 12V)

Demikian beberapa kode error mesin cuci media yang dapat kami paparkan, sumber data dari dokumen yang disajikan di situs resmi midea kecuali yang kode E12, mengenai error kode E12 akan kami bahas pada postingan berikutnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat untuk sobat semua.



Share:

CARA MENGATASI MESIN CUCI SANYO MATI TOTAL, MODUL ATAS-BAWAH

Jumpa lagi sahabat-sahabat yang baik hati, semoga sehat selalu. Kali ini kami akan membahas mengenai mesin cuci sanyo yang mati total, kami belum tahu tipenya pastinya terdiri dari dua modul yang terpisah berjauhan. Sebenarnya modul jenis ini pernah kami bahas beberapa kali, kami angkat kembali karena ada beberapa perbedaan.
modul kontrol
Gb.1. Modul kontrol mesin cuci sanyo
Power suplai kondisinya mati, ic rusak dengan kode serinya OB2212. IC ini tidak ada yang jual di daerah kami kalau di pasar online harga termurah kisaran 20 ribu rupiah belum termasuk ongkos kirim. Untuk memodifikasinya kita membutuhkan ic dan skemanya yang tidak menggunakan photocoupler karena jalur OB2212 tidak membutuhkan photocoupler. Kami memutuskan memakai ic Viper22A harganya murah dan watt-nya lumayan besar. Viper22A sering dipakai pada power suplai dvd, cara modifikasi yang tidak menggunakan photocoupler sudah pernah kami bahas pada artikel sebelumnya yaitu pada power suplai ac changhong, silakan baca DISINI.

Output power suplai adalah tegangan 12V dan 8V, tegangan 5V diambil dari 8V dengan menggunakan transistor namun bisa juga bagian ini kita ganti dengan ic 7805. Di sisi lain, bila sobat-sobat lebih nyaman memakai trafo konvensional itu lebih baik, dengan catatan tegangan 12v dan 5v harus dibuat serata dan sestabil mungkin. Hal ini untuk menghindari gangguan pada micom bila tegangan listrik naik-turun. Cara yang kita pakai adalah membuat rangkaian adaptor dengan tegangan 15V kemudian kita turunkan dengan 7812+elko untuk suplai 12V kemudian kita turunkan lagi dengan 7805+elko untuk suplai 5V.

layar dan tombol
Gb.2. Displai mesin cuci sanyo
Gambar 2. di atas adalah bagian displai, ic yang digunakan adalah TM1628 dan misalkan rusak ic ini bisa kita ganti dengan ic displai pada dvd player dan yang terpenting sebelum penggantian ic hal yang wajib kita lakukan adalah membaca datasheetnya kecuali kita sudah mengetahui bahwa ic yang rusak dan penggantinya meskipun beda kode serinya adalah sama fungsi dan sama kaki-kakinya.
Jadi kabel penghubung yang digunakan ada 5 yaitu Vcc 5V, Ground, Sck (clock), Data I/O dan STB (Strobe).
bagian pembaca sensor
Gb.3. Bagian sensor mesin cuci sanyo
Setelah power suplai semua kondisinya normal, saatnya kami mencoba tekan tombol power dan hasilnya ternyata micom tidak mau hidup kemungkinan besar ada syarat-syarat yang belum terpenuhi sehingga micom tidak mau hidup atau justru micom-nya yang rusak atau kolaps software-nya.
Okey guys,,, kita lanjutkan perburuan dimana letak masalahnya. Yang harus kita cek yang tampak mata saja dulu yaitu tegangan 5V micom, sensor listrik dan xtal (crystal), yang tidak tampak mata dipikir belakangan yaitu reset kamipun belum tahu dimana letak reset-nya karena belum punya datasheet micomnya.
Mengacu pada Gb.1. dan Gb.3. xtal yang digunakan adalah 8Mhz (megahertz), kami belum tahu bagaimana mengukur xtal, hanya bisa ukur short atau tidak saja antar kakinya dan mengukur tegangan di kedua kakinya terhadap ground, bila kondisi standby tegangnnya tidak boleh nol kalau terukur nol kemungkinan ada yang short dengan ground baik dari kapasitor yang terhubung kaki xtal, pin micom atau xtal-nya (xtal yang kaki 3).

Berikutnya pengecekan pada sensor listrik, sensor listrik yang dipakai pada modul umunya ada dua yaitu low-on dan high-on atau high-off dan low-off.
sensor listrik sanyo
Gb.4. Sensor listrik mesin cuci sanyo
Pada Gb.4. di atas kita bisa amati sensor listrik yang digunakan pada modul mesin cuci sanyo yang kita bahas. Apabila kondisi normal maka pada kaki kolektor tegangan yang terukur adalah 4Vdc, pada kondisi seperti ini maka micom tidak akan tidur lagi, bisa "on". Kami membuat istilah untuk ini adalah "high-on" yaitu bila tegangan jalur sensor adalah mendekati Vcc maka micom akan bersedia 'on'. Jadi intinya kaki basis transistor npn atau kaki nomor 3 photocoupler (pc) tegangannya harus 0 (nol/zerro). Di sinilah kasus yang kami alami dimana tegangan kaki kolektor transistor terukur 1V ternyata ada kapasitor smd yang terhubung ke kaki kolektor ada yang sedikit short/konslet dengan ground.
Dari pengalaman kami di medan tempur bagian sensor listrik ini yang sering bermasalah adalah:
1. Jalur dari 300v ke resistor 220k, sering putus, jalurnya lewat di bawah dioda.
2. Resistor 220k putus
3. Photocoupler rusak
4. Transistor dan bagian yang terhubung rusak.
sensor listrik changhong
Gb.5. Sensor listrik ac changhong
Pada Gb.5. adakah perbedaan dengan Gb.4. pada jalurnya? Ada sedikit perbedaan yaitu pada kaki nomor 4 photocoupler, terhubung ke tegangan 5V melalui resistor pull-up 10k. Pada kondisi normal tegangan pada kaki kolektor transistor npn adalah kecil atau mendekati 0 (nol) atau bahkan 0 volt. Kami menyebutnya 'low-on' dan keterangannya kebalikan dari 'high-on'. 

Untuk lebih jelasnya kita bisa praktek langsung, untuk mengetahui high-on atau low-on yang harus kita perhatikan adalah kaki nomor 4 photocoupler dan transistor apakah npn atau pnp, pada umumnya yang dipakai adalah npn, entah pada merek sharp, mungkin lain kali kami kumpulkan datanya.


Kiranya cukup sekian dulu bahasan kami apabila ada hal-hal yang kurang tepat baik bahasa atau ketikan kami mohon maaf dan bila ada hal yang perlu ditanyakan silakan tinggalkan komentar.


Share:

TV PANASONIC GAGAL START DAN GAGAL STANDBY

Salam sejahtera untuk Anda semua, sobat-sobat teknisi dan pembaca yang budiman.
Akhirnya kami kembali lagi bahas mengenai televisi sebatas kemampuan kami. Seperti yang pernah kami singgung di postingan yang dulu ternyata tv tabung alias CRT masih tetap eksis meskipun pabrikan sudah tidak membuatnya lagi. Untuk tv jenis non-CRT kami sudah tidak begitu fokus mendalami kecuali hanya dibagian power suplai dan bagian yang ringan-ringan saja. Kesulitannya di suku cadang dan menurunnya kondisi fisik, biarlah diteruskan oleh anak-anak muda yang masih penuh semangat, namun disayangkan kami belum punya angkatan muda yang mau mendalami elektronik. Banyak Anak muda sekarang maunya yang instan, maunya kerja langsung mendapat hasilnya, di elektronik repair tidaklah demikian, kerja dan belajar secara bersamaan, kalau gagal sudah tentu tidak bayaran bisa jadi justru rugi karena sudah membeli sparepart ditambah lagi sparepart yang dibeli jebol lagi.

Di negara berkembang atau miskin masih banyak teknisi repair entah kalau dinegara maju karena teknologi sekarang mengacu kepada plug and play atau replace jadi bukan diperbaiki tetapi diganti.
Orang Indonesia adalah orang hebat dari sisi banyak hal yang bisa dilakukan, tinggal kemauan negara dan pemerintah untuk membuka industri manufaktur pengembangan teknologi agar negeri ini tidak selalu menjadi pasar dan dijajah. Ekonomi yang kuat diawali dengan teknologi yang kuat.
Maaf kalau curhat 😅😅😅.

Kembali ke topik, merek panasonic atau dulu dikenal dengan 'national', kami masih menemui tv merek ini yang masih menggunakan tabung hampa generasi sebelum transistor kemudian tv black-white (monochrome) atau hitam putih kemudian RGB-color.
Pada kesempatan kali ini kami bahas tv tabung panasonic TC-21RX50J dimana kerusakannya tidak bisa standby dan tidak bisa start. Menggunakan single chip zigzag  keluaran micronas. Teman-teman blogger juga sudah banyak yang membahas tentang tv tipe ini termasuk para senior.

Gagal standby biasanya berkenaan dengan power suplai atau ada bagian nilainya menyimpang dari standardnya baik di bagian primer atau sekunder. Palimg sering adalah pada elko-elko, jalur 3,3V,  jalur 5V, jalur B+ horisontal dan jalur photocoupler. Kasus yang kami alami ternyata pada jalur 3,3V dimana ada elko yang kering, hal seperti ini juga sering terjadi pada beberapa jenis tv sharp. Gagal standby biasanya ditandai dengan led power kedip-kedip ataupun bunyi "tuk-tuk" pada speaker.

Setelah bisa standby ternyata tv tidak bisa start baik pakai remot maupun tombol manual. Pengecekan pertama pada jalur SDA-SCL, pada saat dialiri listrik tegangan SDA-SCL sempat terukur kisaran 3V kemudian tegangannya menjadi kisaran 0,5V. Pada saat awal dialiri listrik micom akan mendeteksi semua kondisi bagian yang terhubung ke SDA-SCL dan bagian defleksi horisontal, apabila ada bagian yang tidak sesuai standard maka micom akan mengunci sinyal "on" jadi hanya led power saja yang masih tampak menyala.

Berikutnya kita harus cek kondisi output power suplai karena pada awal dialiri listrik micom mengeluarkan sinyal "on" pada semua bagian kontrol power suplai bila ada kegagalam power suplai maka akan diprotek. Kecurigaan kami pada power suplai 5V karena tegangan selalu menunjukkan pada 1,5V saja. Tegangan 5V dikontrol oleh ic regulator kaki 5, kami sudah berusaha mencari skema tv tipe ini hasilnya nihil, yang tentunya belum dicari secara keseluruhan pada setiap artikel yang diposting teman-teman blogger. Ada beberapa link yang menyajikan skema tv ini tetapi ketika didownload hasilnya "file not found". Akhirnya kami temukan gambar skema ic regulator ini seperti pada gambar dibawah ini.
ic regulator
Gb.1. IC Regulator 5V Panasonic

Kode nomor ic di pcb adalah IC851 tetapi kami tidak menemukan kode di bodi ic-nya. Repot juga mencari sparepartnya kalau seperti ini, kode ic tidak ada, skema pcb pun tidak punya. Tegangan input Vin pada ic ini normal dan tegangan outputnya tidak short atau konslet dengan ground. Sinyal control dari micom terukur kisaran 0,5V entah normal atau tidak kami belum tahu karena tidak ada datasheetnya.

Kami mencoba buka-buka lembaran lama terutama pada tv toshiba atau sony yang sering memakai regulator 5 kaki. Yang kami dapatkan adalah L78MR05 namun datanya tidak sama , tidak ada kontrol on-off dan yang ada kontrol on-off adalah pada KIA78R05API namun tegangan kontrol minimal harus 2V. Kalau kita pasang ic ini apa adanya maka bila kita matikan dengan remot kemudian listrik kita cabut kemudian setelah beberapa saat kita colokan lagi listriknya yang terjadi adalah gagal standby, led power kedip-kedip. Untuk mengakali hal ini maka kita harus membuat tegangan kontrol menjadi minimal 2V. Gambarnya seperti di bawah ini.

pengganti ic regulator
Gb.2. Substitusi dengan KIA78R05API
Okey guys,, itu solusi yang kami dapatkan dan hasilnya tv sudah  menyala dengan normal. Hal di atas kami lakukan karena keterbatasan kami. Hal penting lagi adalah kita harus memberi  pendingin yang cukup besar pada ic KIA78R05API agar awet karena ic851 sering bermasalah karena panas di pcb-nya saja agak menghitam. Pasang ic diluar pcb saja, jumper pakai kabel.

Kiranya cukup sekian bahasan kami, maaf bila ada hal yang salah atau kurang tepat dan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Dan bila Sobat-sobat menemukan cara lain silahkan di-share.



Share:

MESIN CUCI SHARP TOMBOL ERROR

Pertama-tama kami ingin menyapa sobat-sobat teknisi, sobat-sobat pembaca dan tim kami "bagaimana kabar sobat semua"? Semoga selalu sehat dan selalu dimudahkan segala urusan. Mendekati lebaran, bagi sobat-sobat yang mudik semoga sampai tujuan dengan selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Dan bagi sobat yang belum berkesempatan mudik karena terhalang suatu hal tetaplah bersabar dan shilaturrohmi-nya pakai cara lain.

Pada kesempatan kali ini baru ada waktu luang maka kami akan menulis bahasan mesin cuci yang bisa dibilang baru berumur 3 tahunan yaitu mengenai mesin cuci j*pang rasa c*na karena merek lisensi sharp, dimana gejala kerusakannya adalah perintah tombolnya kacau balau. Tombol power tidak bisa untuk ^on^ tetapi bisa untuk ^off^, tombol ^start^ ditekan justru untuk ^on^, tombol pemilih proses dan water level tidak berfungsi, tetapi ketika tombol ^start^ ditekan sekali lagi bisa langsung proses, kesimpulannya hanya bisa proses secara auto. Modul seperti ini meskipun tampak sederhana tetapi justru membuat pusing karena kebanyakan errornya di firmware atau programnya atau bahkan di ic programnya. Dari hasil pengamatan kami ternyata modul seperti ini juga dipakai di merek lain, ic programnya mirip dengan modul universal mesin cuci yang dijual di pasaran.

Dugaan kami memang errornya di firmware atau programnya namun menurut kami tiada salahnya kami juga cek di beberapa bagian yaitu pada semua tombol, sensor listrik, kristal (xtal) dan bagian yang belum kami temukam adalah bagian reset, lebih lagi kami belum punya data micomnya.
Gb.1. Modul Sharp tampak atas
Gambar diatas adalah gambar penampakan modulnya, sederhana bukan? Ic micomnya sudah tipe tempel atau smd. Kami sudah hampir memutuskan untuk menyerah saja tetapi teringat cara kerja sirkuit tombol yang dipakai pada sistem tombol pada televisi dimana salah satu kaki tombolnya terhubung ke ground maupun ke tegangan  Vcc 5 volt.
Gb.2. Modul tampak bawah
Model tombol yang dipakai pada modul ini adalah salah satu kaki tombol memakai resistor pull up dari 5V ukuran 103 atau 10k dan kaki satunya lagi terhubung ke micom dan dibatasi dengan resistor 513 atau 51k ke ground.

Ide yang diberikan kepada kami adalah menjumper kaki yang terhubung ke 5V ke ground, asumsi kami resistor 10k masih mampu menahan beban bila dhubungkan ke ground dan tidak akan terbakar seperti halnya pada sensor listrik maupun pada sensor motor yang memakai resistor pull up pada modul tipe lain. Setelah pemasangan jumper pada tombol power kemudian modul kami hidupkan dan tombol power kami tekan-tekan dan hasilnya masih sama saja tiada membuahkan hasil. Berikutnya kami cabut listriknya dan jumper kami lepas, kemudian modul kami beri tegangan listrik lagi dan tombol power kami tekan dan hasilnya di luar dugaan, ternyata tombol power berfungsi dengan normal dan begitu juga tombol lainnya. Kami belum tahu pasti mengapa hal ini terjadi, apakah errornya di micom ataukah di firmwarenya.  Berikutnya kami coba untuk proses pencucian dari awal sampai akhir dan hasilnya berjalan dengan normal.
Jadi kesimpulan kami, apapun ide yang kita dapatkan harus kita lakukan dengan hati-hati dan semua hal harus kita pertimbangkan, teori dasar tetaplah harus dipahami dan jangan lupa berdoa, apapun yang kita bisa hanyalah anugerah dari Yang Mahakuasa.

Kegagalan yang pernah kami alami pada saat menangani modul yang hampir mirip  dengan modul sharp ini adalah merek  polytron dimana errornya adalah E2 sampai saat ini belum menemukan solusinya, dugaan kami  error pada bagian water levelnya sudah banyak cara kami coba namun belum  membuahkan hasil, kesimpulan sementara error pada ic micomnya pada pin pembaca sinyal water level.

Kegagalan juga harus dipahami bahwa kita harus tetap belajar dan menganalisa karena kita kerja menangani modul lebih banyak tanpa data ataupun skema semakin banyak modul yang kita tangani maka semakin banyak data yang kita miliki melalui media catatan yang kita kumpulkan.

Demikian bahasan dari pengalaman yang kami dapatkan di meja kerja, apabila ada hal-hal yang salah atau kurang tepat semua karena kekurangan ilmu kami dan semoga ada manfaatnya untuk kita semua.


Share:

DAFTAR ENTRY

STAT

FRIENDSHIP

PUSAT BANTUAN

Butuh bantuan kami, klik KONTAK atau LOKASI di menu atas. "BENGKEL KAMI" Silakan kirim modul mainboard ke tempat kami

NEW COMMENTS