Salam sejahtera untuk Anda semua, sobat-sobat teknisi dan pembaca yang budiman.
Akhirnya kami kembali lagi bahas mengenai televisi sebatas kemampuan kami. Seperti yang pernah kami singgung di postingan yang dulu ternyata tv tabung alias CRT masih tetap eksis meskipun pabrikan sudah tidak membuatnya lagi. Untuk tv jenis non-CRT kami sudah tidak begitu fokus mendalami kecuali hanya dibagian power suplai dan bagian yang ringan-ringan saja. Kesulitannya di suku cadang dan menurunnya kondisi fisik, biarlah diteruskan oleh anak-anak muda yang masih penuh semangat, namun disayangkan kami belum punya angkatan muda yang mau mendalami elektronik. Banyak Anak muda sekarang maunya yang instan, maunya kerja langsung mendapat hasilnya, di elektronik repair tidaklah demikian, kerja dan belajar secara bersamaan, kalau gagal sudah tentu tidak bayaran bisa jadi justru rugi karena sudah membeli sparepart ditambah lagi sparepart yang dibeli jebol lagi.
Di negara berkembang atau miskin masih banyak teknisi repair entah kalau dinegara maju karena teknologi sekarang mengacu kepada plug and play atau replace jadi bukan diperbaiki tetapi diganti.
Orang Indonesia adalah orang hebat dari sisi banyak hal yang bisa dilakukan, tinggal kemauan negara dan pemerintah untuk membuka industri manufaktur pengembangan teknologi agar negeri ini tidak selalu menjadi pasar dan dijajah. Ekonomi yang kuat diawali dengan teknologi yang kuat.
Maaf kalau curhat 😅😅😅.
Kembali ke topik, merek panasonic atau dulu dikenal dengan 'national', kami masih menemui tv merek ini yang masih menggunakan tabung hampa generasi sebelum transistor kemudian tv black-white (monochrome) atau hitam putih kemudian RGB-color.
Pada kesempatan kali ini kami bahas tv tabung panasonic TC-21RX50J dimana kerusakannya tidak bisa standby dan tidak bisa start. Menggunakan single chip zigzag keluaran micronas. Teman-teman blogger juga sudah banyak yang membahas tentang tv tipe ini termasuk para senior.
Gagal standby biasanya berkenaan dengan power suplai atau ada bagian nilainya menyimpang dari standardnya baik di bagian primer atau sekunder. Palimg sering adalah pada elko-elko, jalur 3,3V, jalur 5V, jalur B+ horisontal dan jalur photocoupler. Kasus yang kami alami ternyata pada jalur 3,3V dimana ada elko yang kering, hal seperti ini juga sering terjadi pada beberapa jenis tv sharp. Gagal standby biasanya ditandai dengan led power kedip-kedip ataupun bunyi "tuk-tuk" pada speaker.
Setelah bisa standby ternyata tv tidak bisa start baik pakai remot maupun tombol manual. Pengecekan pertama pada jalur SDA-SCL, pada saat dialiri listrik tegangan SDA-SCL sempat terukur kisaran 3V kemudian tegangannya menjadi kisaran 0,5V. Pada saat awal dialiri listrik micom akan mendeteksi semua kondisi bagian yang terhubung ke SDA-SCL dan bagian defleksi horisontal, apabila ada bagian yang tidak sesuai standard maka micom akan mengunci sinyal "on" jadi hanya led power saja yang masih tampak menyala.
Berikutnya kita harus cek kondisi output power suplai karena pada awal dialiri listrik micom mengeluarkan sinyal "on" pada semua bagian kontrol power suplai bila ada kegagalam power suplai maka akan diprotek. Kecurigaan kami pada power suplai 5V karena tegangan selalu menunjukkan pada 1,5V saja. Tegangan 5V dikontrol oleh ic regulator kaki 5, kami sudah berusaha mencari skema tv tipe ini hasilnya nihil, yang tentunya belum dicari secara keseluruhan pada setiap artikel yang diposting teman-teman blogger. Ada beberapa link yang menyajikan skema tv ini tetapi ketika didownload hasilnya "file not found". Akhirnya kami temukan gambar skema ic regulator ini seperti pada gambar dibawah ini.
Gb.1. IC Regulator 5V Panasonic |
Kode nomor ic di pcb adalah IC851 tetapi kami tidak menemukan kode di bodi ic-nya. Repot juga mencari sparepartnya kalau seperti ini, kode ic tidak ada, skema pcb pun tidak punya. Tegangan input Vin pada ic ini normal dan tegangan outputnya tidak short atau konslet dengan ground. Sinyal control dari micom terukur kisaran 0,5V entah normal atau tidak kami belum tahu karena tidak ada datasheetnya.
Kami mencoba buka-buka lembaran lama terutama pada tv toshiba atau sony yang sering memakai regulator 5 kaki. Yang kami dapatkan adalah L78MR05 namun datanya tidak sama , tidak ada kontrol on-off dan yang ada kontrol on-off adalah pada KIA78R05API namun tegangan kontrol minimal harus 2V. Kalau kita pasang ic ini apa adanya maka bila kita matikan dengan remot kemudian listrik kita cabut kemudian setelah beberapa saat kita colokan lagi listriknya yang terjadi adalah gagal standby, led power kedip-kedip. Untuk mengakali hal ini maka kita harus membuat tegangan kontrol menjadi minimal 2V. Gambarnya seperti di bawah ini.
Gb.2. Substitusi dengan KIA78R05API |
Okey guys,, itu solusi yang kami dapatkan dan hasilnya tv sudah menyala dengan normal. Hal di atas kami lakukan karena keterbatasan kami. Hal penting lagi adalah kita harus memberi pendingin yang cukup besar pada ic KIA78R05API agar awet karena ic851 sering bermasalah karena panas di pcb-nya saja agak menghitam. Pasang ic diluar pcb saja, jumper pakai kabel.
Kiranya cukup sekian bahasan kami, maaf bila ada hal yang salah atau kurang tepat dan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Dan bila Sobat-sobat menemukan cara lain silahkan di-share.
Trims, sudah berkunjung
ReplyDelete