BEBERAPA PENYEBAB MESIN CUCI TIDAK KERJA NORMAL

Sebelumnya kami ingin menyapa sobat-sobat teknisi dan pembaca, bagaimana kabar Anda semua saat ini? Semoga selalu sehat dan dimudahkan segala urusan.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas beberapa hal yang menyebabkan mesin cuci otomatis tidak bisa kerja secara normal. Hal-hal yang kami sampaikan hanyalah pengalaman kami atau data-data yang kami kumpulkan selama di perjalanan 😄😄😄.

1. Water Level

Water level adalah sebuah piranti atau transduser (pengindera) untuk mengetahui banyak sedikitnya air yang ada di dalam tabung pencucian yang bekerja berdasarkan tekanan. Water level dan tabung pencucian dihubungkan oleh selang yang rapat. Sistem program yang digunakan oleh masing-masing produsen mesin cuci  bisa jadi sama ataupun berbeda, salah satu contohnya ada sistem yang menggunakan volume air konstan dan adapula sistem yang menggunakan volume air variatif atau banyak sedikitnya air pencucian bisa dikontrol. Water level juga digunakan untuk deteksi bahwa air sudah terbuang sepenuhnya pada proses rinsing dan spinning, misalkan motor drain bermasalah maka akan terjadi error. Apabila water level setengah error juga akan menimbulkan masalah proses tidak bisa selesai atau akan berulang-ulang prosesnya.
  • a. Water level tekanan konstan (sistem kerjanya menggunakan kontaktor) biasa digunakan pada mesin cuci pintu depan midea, electrolux, lux dan lain-lain. Jenis ini minimal mempunyai 3 konektor, pada level air normal maka konektor 1 dan 2 akan hubung apabila air melebihi batas misalnya kita mengisikan air secara manual, maka konektor 1-2-3 akan terhubung bersamaan maka pompa drain akan bekerja untuk menguras air, jadi konektor ketiga tersebut terhubung langsung ke pompa drain. Pada jenis mesin cuci model lama water level yang digunakan dengan konektor yang cukup banyak dan bentuknya pun besar.
  • b. Water level semi otomatis, ketinggian tekanan air diatur secara manual dengan memutar pengarah pada water level yang akibatnya tekanan pegas membran akan bertambah atau berkurang. Contohnya pada mesn cuci sanken atau sharp pintu atas.
  • c. Water level otomatis tanpa ic, jenis ini sering digunakan pada top loading maupun front loading, ada yang 3 kabel (misal: samsung, lg,  polytron dan sebagainya) dan ada yang 2 kabel (misal: sanyo, sharp, toshiba dan sebagainya). Di dalamnya terdiri dari lilitan, magnet, pegas, membran. Naik-turunnya magnet inilah yang digunakan untuk mendeteksi tinggi-rendah air. Pengolah sinyal water level dilakukan oleh ic di modul kontrol.
  • d. Water level otomatis dengan ic, jenis ini sering digunakan pada mesin cuci front loading misal samsung, sharp, panasonic dan sebagainya. Sistem kerja seperti water level pada point-c diatas tetapi ic pengolah sinyal ada di dalam atau menyatu dengan water level, jadi kabelnya pasti ada 3 yaitu 5V, ground dan sinyal output.
2. Door Lock dan Sensor Balance

Sensor balance atau sensor keseimbangan digunakan untuk mendeteksi guncangan yang terjadi pada saat unit mesin cuci melakukan proses. Pada top loading bisa dipastikan menggunakan sensor ini biasanya letaknya di bagian belakang, sensor ini hanya berupa kontaktor saja bila ada guncangan atau posisi tidak rata maka kontaktor ini akan terbuka meskipun sesaat sehingga micom akan mengeluarkan sinyal error. Pada front loading sensor balance pembacaannya melalui putaran motor, pada motor noninverter (memakai carbon brush) apabila putaran motor tidak stabil karena gucangan maka sinyal tacho akan terbaca tidak stabil oleh micom, pada motor inverter sensor balance menyatu di ic ipm (intelligence power module) yaitu pembacaan besaran arus outputnya (U-V-W) menuju motor.

Sensor door lock. Pada mesin cuci pintu atas model baru sudah menggunakan sistem magnet, sensornya terbungkus kaca bening lebih kecil dari sekering, di dalamnya ada kontaktor apabila berada di medan magnet maka kontaktor ini akan terhubung. Pada mesin cuci front loading door lock berfungsi sebagai pengunci pintu juga sebagai kontaktor, cara kerjanya menggunakan ptc sebagai pemanas untuk memanaskan bimetal yang bila suhu bimetal mencapai titik kerjanya maka bimetal akan menggerakkan kontaktor untuk saling hubung dan pengunci akan aktif. Di modul jalur listrik output dari door lock akan diolah menjadi sinyal sampai ke micom.
Sepengetahuan kami door lock untuk pintu depan ada dua jenis yaitu kabel 3 dan kabel 4. Untuk yang kabel 4 ada satu tambahan fungsi yaitu adanya lilitan solenoid untuk buka-tutup kontaktor hal ini sudah pernah kami bahas pada bahasan yang telah lalu, bisa baca DISINI.

3. Sensor Listrik (Tegangan/Arus)

Sensor listrik digunakan untuk mengetahui apakah listrik dalam kondisi normal atau tidak, bila terdeteksi listrik tidak normal maka micom tidak akan bisa "on" (pada beberapa modul) atau micom tidak akan mengeluarkan perintah proses kerja. Kerusakan pada sensor listrik bisa jadi jalurnya yang memang bermasalah, listriknya bermasalah atau micom-nya yang bermasalah. Letak sensor listrik pada setiap modul berbeda tergantung desain engineer-nya. Sensor listrik ini biasanya kami menyebutnya sensor common (com).

4. Sensor Suhu (Thremistor) dan Thermostat

Sensor suhu biasanya dipakai pada front loading, hanya satu top loading yang pernah kami temui yang memakai thermis. Thermis ini digunakan untuk mengukur suhu air di dalam tabung drum. Thermostat digunakan untuk menyensor suhu motor. Biasanya digunakan pada front loading, untuk top loading kami belum pernah bongkar motornya sehingga belum punya data apakah memakai thermostat ataukah tidak. Motor utama atau pun motor drain front loading biasanya menggunakan thermostat meskipun tidak semua. Guna thermostat ini untuk proteksi panas berlebih bila motor panasnya melebihi ketentuan desain maka thermostat akan membuka dan bila suhu motor sudah dibawah ketentuan desain maka thermostat akan menutup kembali sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan di modul.

5. Sensor Putaran Motor

Pada top loading sensor putaran motor ada di modul pada jalur output 2 triac putaran kanan dan kiri kecuali merek toshiba dimana sensornya berada pada motor seperti pada motor fan indoor ac yaitu memakai magnet cincin dan De Effecto Hall. Pada front loading sensor putaran motor memakai magnet cincin dan lilitan (tacho), tegangan listrik ac yang dihasilkan tergantung putaran rotor. Untuk tambahan info bisa baca DISINI
Wacana, bisakah diperbaiki?
Mengenai tacho akan kami bahas pada bahasan selanjutnya mengenai modifikasi tacho karena kami belum tahu dimana mendapatkan sparepart-nya.

Kiranya sekian dulu info yang kami sampaikan, maaf bila ada kesalahan dan semoga beremanfaat.




Share:

1 comment:

  1. Mas Bos mau tanya nich . Electrolux front loading type ewf 1090 putaran dinamo ga normal. Saat spin putaran langsung kencang. Setelah saya cek modul.ada resistor yg terhubung dengan tacho terbakar. Saya ganti tetep aja ga berubah . Pertanyaan saya . Di tegangan brp buat tacho. Terimakasih

    ReplyDelete

MAAF BILA KOMENTAR/CHAT WA TIDAK SEGERA DIBALAS KARENA TERBATASNYA WAKTU KAMI. SILAKAN KIRIM PESAN LEWAT WhatsApp atau Telegram

DAFTAR ENTRY

STAT

FRIENDSHIP

PUSAT BANTUAN

Butuh bantuan kami, klik KONTAK atau LOKASI di menu atas. "BENGKEL KAMI" Silakan kirim modul mainboard ke tempat kami

NEW COMMENTS