MESIN CUCI LG MATI KETIKA ISI AIR #INVERTER

Pada kesempatan kali ini kami bahas mengenai mesin cuci LG top loading inverter dengan kerusakan pada power suplai dan pada saat solenoid mulai bekerja tiba-tiba mati (off). Kerusakan awalnya adalah mati total, ic power suplai yang digunakan adalah kode TOP243 tipe berdiri sehingga bisa dipasang pendingin (heat sink).
Pengecekan dimulai dari bagian skunder power suplai pada kaki-kaki elko, hasilnya tidak ada yang konslet (short), kemungkinan besar hanya ic power suplai yang rusak. Mesin cuci tipe ini menggunakan saklar push-on (hubung pada saat ditekan) yang dihubungkan dengan resistor 3 watt ukuran kisaran 100 ohm sampai 220 ohm untuk start power suplai, setelah posisi 'on' saklar diambil alih oleh relai dan relai akan terputus pada saat tombol 'power' ditekan. Setelah penggantian ic power suplai, modul sudah bisa menyala normal. Setelah dicoba ternyata masih ada masalah lain yaitu pada saat solenoid bekerja (pengisian air) tiba-tiba sistem mati total.

Asumsi kami adalah solenoid bermasalah, setelah pengecekan ternyata solenoid menggunakan tegangan 12V jadi pada saat solenoid mulai bekerja tegangan 12V menjadi drop dan power suplai terprotek. Solusinya daripada susah payah mencari solenoid tegangan 12V yang belum tentu ada di pasaran dan mungkin di service center juga mahal kita bisa melakukan modifikasi solenoid diganti dengan solenoid tegangan 220V yang sangat mudah didapat di pasaran. Sebelum modifikasi dilakukan sebaiknya coba jalur solenoid diberi beban kipas angin komputer kalau modul masih mati berarti power suplai masih bermasalah.
Modifikasi Solenoid
Keterangan gambar: RL = relai, SL = solenoid

Dari gambar di atas, sparepart yang kita butuhkan adalah dua buah relai 12V dan satu buah solenoid 220AC dua jalur. Kami sudah membuktikan cara ini bisa dipakai dan hasilnya memuaskan. Yang perlu diperhatikan adalah pada pemilihan relai, cari relai yang bagus. Perhatikan pula pin kaki-kakinya, paling mudah relai yang kakinya empat. Bila pemasangan kabel relai salah modul bisa rusak terbakar. 

Perkiraan kami, pada tahun-tahun mendatang kelihatannya kita akan dihadapkan pada hal-hal yang semakin sulit karena keterbatasan sparepart untuk produk-produk terbaru karena di pasaran belum ada sementara di sisi lain service center tidak melayani pembelian sparepart, kami biasa menyebutnya 'monopoli' karena teknisi di luar service center akan semakin kesulitan mendapatkan suku cadang. Ada hal lain lagi yaitu teknologi 'plug and play' teknologi microchip yang tidak bisa diperbaiki, teknologi sekali pakai, akibatnya semua hal didominasi oleh service center pabrikan. Kami hanya berhayal bahwa banyak produk akan jadi barang rongsokan ketika pihak pabrikan berhenti memproduksi sparepartnya (discontinu) yang sudah terjadi adalah pada produk tabung CRT tv, plasma tv dan lain sebagainya. Demikian juga teknologi otomotif (mobil dan motor) bisa kita bayangkan andaikan umur ECU/ECM (Engine Control Unit atau Engine Control Module) kendaraan hanya dibatasi 10 tahun sementara pabrikan sudah tidak memproduksi suku cadang akan ada banyak rongsokan dimana-mana tetapi bagi teknisi ataupun engineer yang kreatif akan berpikir 'bisakah dimodifikasi'.

Memang dari sisi energi yang dibutuhkan pada saat operasional, sistem inverter bisa dibilang lebih irit tetapi dari sisi produksi noninverter biayanya lebih murah, sehingga harga produk lebih terjangkau oleh konsumen terutama di negara miskin dan berkembang. Bila kita memperhatikan barang-barang baru ternyata produk noninverter masih banyak diproduksi.

Kembali ke masalah relai, ada banyak ragam relai yang dijual dipasaran tergantung kebutuhan kita. Dalam pemilihan relai yang perlu kita perhatikan adalah tegangan kerja, beban yang digunakan dan posisi pin kaki-kakinya. Relai yang sering kami temui adalah sebagai berikut:

  1. Relai 5V, tegangan kerja 5V digunakan untuk beban rendah
  2. Relai 12V, tegangan kerja 12V contoh penggunaan pada modul mesin cuci, modul ac, modul kulkas , UPS 1 battery dan lain sebagainya
  3. Relai 24V, tegangan kerja 24V contoh penggunaan pada las listrik, UPS 2 battery seri.
  4. Relai 110V, tegangan kerja 110V contoh penggunaan pada las listrik untuk soft start
  5. Relai 220V, tegangan kerja 220VAC contoh penggunaan pada motor listrik, AC 2 PK keatas.
Cara cek pin kaki lilitannya, ukur dengan multitester pada skala x10 ohm dimana yang hubung sedikit itulah kaki lilitannya atau biasanya ada gambar di bodi relai. Kemudian menentukan NO-NC-nya, NO adalah singkatan dari Normal Open dimana kontaktor pada posisi relai "off" adalah terbuka/tidak hubung dan pada posisi relai "on" akan tertutup/hubung. NC adalah singkatan dari Normal Close dimana kontaktor pada posisi relai "off" adalah tertutup/hubung dan pada posisi relai "on" akan terbuka/tidak hubung.

Demikian bahasan kami kali ini semoga bermanfaat, maaf bila ada hal-hal yang kurang tepat dan apabila ada hal yang perlu ditanyakan silakan tinggalkan komentar di kolom komentar.


Share:

No comments:

Post a Comment

MAAF BILA KOMENTAR/CHAT WA TIDAK SEGERA DIBALAS KARENA TERBATASNYA WAKTU KAMI. SILAKAN KIRIM PESAN LEWAT WhatsApp atau Telegram

DAFTAR ENTRY

STAT

FRIENDSHIP

PUSAT BANTUAN

Butuh bantuan kami, klik KONTAK atau LOKASI di menu atas. "BENGKEL KAMI" Silakan kirim modul mainboard ke tempat kami

NEW COMMENTS