Apa kabar Sobat-sobat yang budiman, salam sejahtera untuk kita semua, semoga selalu sehat segalanya. Sudah beberapa waktu tidak buat postingan masih terlalu sibuk di ruang kerja sebelah, banyak hal yang harus diselesaikan. Okey guys, kita lanjutkan ke pembahasan berikutnya dimana kali ini kita belajar sedikit mengenai mesin cuci sharp dimana kasusnya error E2 dan error EP. Untuk kode error lainnya kami belum mempunyai datanya karena belum sempat membuat pengujian dan mengumpulkan datanya.
Sebelumnya kami minta maaf untuk error E2 yang berhubungan dengan switch, sampai bahasan ini kami tulis kami belum tahu sebenarnya switch pintu atau switch keseimbangan (balance) karena kami belum mengecek secara langsung di unit-nya karena yang datang hanya modulnya yang dibawa oleh tim kami di lapangan dan kami belum sempat menanyakan secara langsung tentang switch tersebut, gambar displai dan switchnya adalah sebagai berikut:
Gb.1. Bagian displai |
Gb.2. Switch di mesin cuci sharp top loading |
Terlihat pada gambat di atas switch yang ada tulisan E2, bila switch ini pada kondisi terbuka (open) atau tidak hubung maka akan muncul E2 bisa disebabkan kabel putus, konektor karatan, atau kontaktor di dalam switch kotor atau karatan. Apabila switch rusak dan di pasaran tidak ada yang jual kita bisa memperbaikinya meskipun terbilang lumayan sulit atau kita bisa memodifikasinya atau bisa juga kita melangsungkan kabelnya menjadi satu.
Berikutnya mengenai error EP (Error Presure), error ini berhubungan dengan pembacaan tekanan air atau berhubungan dengan water level. Pelacakan mulai dari yang termudah dulu yaitu pengabelan dari modul sampai ke konektor water level, ukur lilitan water level, cek dan tiup selang water level kalau masih tetap muncul error ganti dulu water levelnya. Bila penggantian satu atau beberapa water level tidak membuahkan hasil kemungkinan besar error di modul kontrolnya. Secara garis besar sistem kerja rangkaian pembaca water level pada mesin cuci bisa dibilang sama. Mayoritas water level pada mesin cuci produksi merek Japan menggunakan 2 pin.
Di bawah ini kami bahas juga mengenai modul mesin cuci tersebut di atas dimana kondisinya mati total, kami kedatangan dua buah modul yang berbeda namun sistem kerjanya sama.
Gb.3. Modul displai |
Gb.4. Modul kontrol |
Pada gambar 3 dan 4 di atas, kedua modul ini menjadi satu di dalam box plastiknya untuk mengecek bagian kontrolnya kita harus mencongkel modulnya, rasanya deg-degan juga sudah terbayang resikonya bilamana ada jalur yang putus pada saat pencongkelan modul. Untuk modul displainya kita tidak perlu mencongkelnya cukup plastik casingnya yang di belah menggunakan solder 100 watt atau sejenisnya. Bila bagian displai kita congkel akan sangat beresiko bila terkena air yang bisa masuk ke jalur modul yang akan menimbulkan konslet.
Modul pada gambar 1 dan gambar 3-4 mempunyai prinsip modul yang sama sehingga pembahasannya kami jadikan satu. Pengecekan awal kita mulai dari power suplai. Pada kedua tipe modul ini power suplai menggunakan trafo konvensional output 12V, jalur plus terhubung ke salah satu tegangan listrik. Ground micom diperoleh dari penurunan tegangan minus 12V menggunakan transistor, pada modul sharp tipe lain menggunakan ic regulator 7905, mungkin bagi sebagian sobat-sobat ada sedikit kebingungan namun bila sudah terbiasa akan terasa mudah juga. Yang kami dapati semua tegangan terukur normal. Berikutnya kita cek tombol on/off ukur dengan ohmmeter dengan skala minimal x10k bila ada hubung sedikit saja maka tombol harus diganti. Bila tombol baik-baik saja berikutnya kita cek bagian modul kontrol yaitu pada x-tal dan sensor listrik yang inputnya diperoleh dari kaki output trafo melalui resistor 10k menuju transistor pnp yang kaki kolektornya sebagai output menuju micom. Pengecekan beikutnya pada x-tal dimana ukurannya 16 MHz. Di modul mesin cuci sharp yang sering terjadi adalah kerusakan pada sensor listrik dan x-tal atau osilator.
Pada modul tipe ini semua kontrol driver untuk sistem kerja solenoid, motor drain dan motor utama menggunakan transistor tidak menggunakan ic uln2003 atau sejenisnya.
Modul pada gambar 1 dan gambar 3-4 mempunyai prinsip modul yang sama sehingga pembahasannya kami jadikan satu. Pengecekan awal kita mulai dari power suplai. Pada kedua tipe modul ini power suplai menggunakan trafo konvensional output 12V, jalur plus terhubung ke salah satu tegangan listrik. Ground micom diperoleh dari penurunan tegangan minus 12V menggunakan transistor, pada modul sharp tipe lain menggunakan ic regulator 7905, mungkin bagi sebagian sobat-sobat ada sedikit kebingungan namun bila sudah terbiasa akan terasa mudah juga. Yang kami dapati semua tegangan terukur normal. Berikutnya kita cek tombol on/off ukur dengan ohmmeter dengan skala minimal x10k bila ada hubung sedikit saja maka tombol harus diganti. Bila tombol baik-baik saja berikutnya kita cek bagian modul kontrol yaitu pada x-tal dan sensor listrik yang inputnya diperoleh dari kaki output trafo melalui resistor 10k menuju transistor pnp yang kaki kolektornya sebagai output menuju micom. Pengecekan beikutnya pada x-tal dimana ukurannya 16 MHz. Di modul mesin cuci sharp yang sering terjadi adalah kerusakan pada sensor listrik dan x-tal atau osilator.
Gb. 5. Area micom |
Kami rasa cukup bahasan kami kali ini bila ada hal-hal yang salah kami minta maaf, semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Dan bila ada hal-hal yang perlu ditanyakan silakan tinggal pesan di kolom komentar atau lewat chat WA.