Maaf sebelumnya Sobat-sobat yang budiman kalau judulnya sangat bersifat umum tidak spesifik, disini sebenarnya kami akan bahas secara spesifik tentang door lock (pengunci pintu) pada mesin cuci front loading namun juga akan dibahas sedikit mengenai door lock secara umum.
Mengapa harus memakai door lock??
Jawabannya sederhana saja "agar aman", bisa kita bayangkan andai saja pada saat proses pencucian (washing) sampai pengeringan (spinning) lalu tiba-tiba pintu terbuka, apa yang akan terjadi terutama pada tipe front loading (pintu depan), air dan pakaian akan tumpah keluar, lebih-lebih lagi bila ada anak-anak di dekat unit mesin cuci, lebih parah lagi bila unitnya adalah pengering pakaian (dryer).
Sebenarnya bukan hanya door lock itu yang menjadi pusat perhatian tetapi juga kinerja sistem yang berhubungan dengan door lock, berikut ini beberapa informasi yang bisa kami bagi:
1. Mesin cuci pintu atas manual dua tabung
Pada mesin cuci manual pintu atas, sebenarnya pengaitnya yang bekerja yaitu menghubungkan 2 plat konektor yang berfungsi sebagai saklar dan akan terhubung (close) bila pintu tertutup dan akan terbuka (open) bila pintu terbuka dan sistem akan mati. Masalah pada kontaktor adalah biasanya karatan. Sehingga bila spinning tidak berjalan maka cek listrik dan kabel-kabel >> timer >> kontaktor >> kapasitor >> motor.
2. Mesin cuci pintu atas otomatis
Pada mesin cuci tipe ini yang sering dipakai adalah sensor magnet (Reed) namun sudah di packing sedemikian rupa sehingga berbentuk persegi panjang, sensor reed sebenarnya bentuknya seperti sekring namun bentuknya lebih kecil. Logam yang ada di dalam tabung kaca akan terhubung bila ada medan magnet di dekatnya. Bila sensor rusak akan muncul kode dE di layar displai digital atau led kedip-kedip bila tidak memakai displai digital.
Setahu kami hanya merek Toshiba yang memakai pengunci pintu, bentuknya kotak putih berada di sebelah kiri depan.
3. Mesin cuci pintu depan
Secara umum door lock untuk mesin cuci pintu depan ada dua jenis yaitu 3 kabel dan 4 kabel. Sebelum kita pelajari lebih lanjut, kita asumsikan dulu bahwa listrik yang masuk modul adalah jalur N dan masuk door lock adalah jalur L, ini hanya sekedar asumsi karena pada kenyataannya kita mencolokkan steker lisrik tidak memperdulikan jalur L-N-nya.
- Door Lock 3 Kabel biasanya terdiri dari:
1. Kabel jalur L yang melalui relai atau Triac/SCR sebagai saklar.
2. Kabel jalur N.
3. Kabel sebagai output jalur N menuju modul kontrol sebagai Common
Door lock tipe ini ada beberapa model juga setiap merek mempunyai seleranya masing-masing. Selain 3 kabel ada bagian penting lainnya yaitu plat plastik di tengah-tengah yang bisa bergerak maju mundur. Apabila pintu ditutup maka pengait di pintu yang bentuknya seperti cangkul akan mendorong plat plastik tersebut maju atau mundur sesuai desain pabriknya, sehingga lubang pengunci tepat tegak lurus dengan pengunci.
Cara test secara manual, apakah door lock normal atau tidak adalah sebagai berikut:
1. Lepas terlebih dahulu door lock dari kabel jaringan modul.
2. Ukur antar kabel dengan multitseter, apabila ada sepasang kabel yang terhubung dengan kisaran hambatan 3 kiloohm sampai 7 kiloohm maka kedua kabel ini yang harus dihubungkan ke listrik.
3. Geser maju atau mundur plat plastik sehingga penampang pengunci terlihat, tahan plat plastik dengan dengan suatu benda sehingga tidak bergerak lagi.
4. Hubungkan kedua kabel tadi dengan jalur listrik, tunggu kisaran 5 detik sampai bunyi klik dan pengunci menyembul keluar mengunci plat plastik.
5. Bila sudah terdengar klik, cabut listrik dan ukur antar kabel bila ada 2 kabel dengan hambatan 0 (nol) ohm maka door lock dinyatakan normal dan bila selain kondisi tersebut maka door lock dinyatakan rusak.
|
Gb.1. Door Lock 3 kabel |
Catatan: Setiap merek dan tipe bisa berbeda urutan kabelnya
|
Gb.2. Skema sederhana Door Lock |
Cara memperbaikinya:
Bongkar door lock dengan hati-hati, bersihkan setiap bagian kontaktor dan plat logam. Bersihkan PTC dengan dilap jangan pakai amplas bisa tambah parah. Kami belum ada informasi dimana membeli PTC jenis ini, ada PTC yang agak mirip dengan itu yaitu pada PTC televisi bagian degausing tetapi ketinggiannya lebih kecil dan diameternya lebih besar. Kerusakan yang sering terjadi adalah PTC pecah atau retak-retak bagian tepinya (jawa: grimpil) sehingga pemanasan kurang maksimal.
- Door Lock 4 Kabel biasanya terdiri dari:
1. Kabel jalur L yang melalui relai atau Triac/SCR sebagai saklar untuk pemanas PTC
2. Kabel jalur L yang melalui relai atau Triac/SCR sebagai saklar untuk solenoid penggerak roda gigi
2. Kabel jalur N.
3. Kabel sebagai output jalur N menuju modul kontrol.
Yang menjadi perhatian adalah solenoid penggerak roda gigi, gunanya adalah untuk buka-tutup konektor jalur N. Pada saat unit pada posisi "on" maka ic program (micom) memerintahkan relai/SCR untuk bekerja sehingga PTC memanas dan menggerakkan bimetal kontaktor untuk terhubung apabila kisaran 3-5 detik kontaktor tidak terhubung maka akan muncul
error dE2 kemudian selang kisaran 1-2 detik ic program (micom) memerintahkan relai/SCR untuk bekerja sehingga peluru solenoid bergerak maju dua kali memutar roda gigi dua langkah akibatnya jalur dua kabel N terputus apabila dua kabel input dan output jalur N tidak terputus maka akan muncul
error dE1.
Pada model door lock tipe ini yang sering rusak pada PTC-nya namun masih bisa diakali, itu sudah kami praktekan di medan tempur, hehehe. Gambarnya seperti dibwah ini:
|
Gb.3. Door Lock 4 Kabel |
Pada gambar 3 diatas, kabel kuning-coklat kami gabung ke kabel merah karena di dalam door lock sudah di modif karena ada bagian yang hilang. Kalau semua bagian masih utuh tidak perlu di modif jumper, cukup di potong saja kabel kuning-coklat dan diisolasi yang rapat dan kuat. Dan buang saja PTC-nya.
Skemanya door lock aslinya seperti di bawah ini:
|
Gb. 4. Skema Door Lock 4 kabel |
R= Red, B= Black, Bu= Blue, Y/Br=Yellow-Brown
Dan skema setelah dimodif seperti di bawah ini:
|
Gb.5. Skema Door Lock yang dimodifikasi |
Pada gambar di atas, kabel kuning-coklat tidak dipakai, kita buang saja PTC yang sudah rusak kemudian kita beri penahan atau ganjalan agar konektor selalu terhubung tetapi harus masih bisa putus-sambung (open-close), yang kami lakukan memakai kawat kabel tembaga.
Cara kerja door lock ini adalah sebagai mana sudah kami sebutkan diatas pada saat standby atau sebelum "start" konektor belum terhubung kemudian pada saat tombol start-pause ditekan maka solenoid menggerakkan roda gigi satu langkah dan konektor terhubung. Misalkan pada saat di tengah proses pengoperasian kita menekan tombol start-pause maka kerja sistem akan berhenti, solenoid menggerakkan roda gigi dua langkah sehingga konektor door lock terbuka.
Jadi roda gigi dua langkah untuk pause dan satu langkah untuk start.
Demikian bahasan kami kali ini semoga bermanfaat dan bila ada hal yang kurang tepat kami minta maaf, bila ada hal yang kurang jelas bisa tinggalkan komentar atau chat by phone.