Salam sejahtera untuk Sobat semua dan para pembaca, semoga sehat selalu dan dimudahkan segala urusan.
Kembali ke AC biar suasana dingin, kepalanya juga dingin biar lancar berpikirnya 😅😅😅.
Kali ini kami bahas hal sederhana tetapi bila baru pertama kali menjumpai akan terasa berat juga yaitu ac merek denpoo trobelnya led timer kedip-kedip setelah bekerja kisaran 10 menitan.
Pengecekan pertama tentunya pada unit power suplai (psu) tegangan 12v dan 5v harus stabil dan hasil yang kami temukan semua tegangan normal. Kerusakan seperti ini bisa dimungkinkan pada sensor-sensor dan yang patut dicurigai adalah pada thermistor. Hal ini disebabkan karena program di dalam ic program (micon = micro control, micom = micro computer) sudah di program bahwa bila dalam hitungan 10 menit belum ada perubahan dingin maka sistem modul akan mengeluarkan kode error yaitu lampu led timer akan kedip-kedip sebanyak 5 kali secara berulang.
Modul AC Denpoo |
Cara cepatnya adalah dengan mengganti thermis dengan ukuran yang sama resistensinya (tahanan). Bila ingin tahu pasti thermis mana yang bermasalah biasanya kami menggunakan es batu. Caranya setelah jalur outdoor bekerja (relai kerja) kita tempelkan thermis pada es batu satu per satu, hasilnya sobat-sobat bisa mengambil kesimpulan sendiri thermis mana yang bermasalah. Kasus yang sering kami jumpai di medan tempur adalah thermis ruang (room) yang sering bermasalah.
Namun bila ternyata setelah penggantian thermis masih ada kendala misal masih terjadi error maka kita letakkan thermis di area evaporator yang paling dingin dan misal mati-hidup kompresor terlalu cepat maka kita geser thermis ke area yang kurang dingin, jadi kita sesuaikan letak thermis hingga diperoleh hasil yang signifikan. Hal ini bisa juga diakibatkan adanya pergeseran nilai pembacaan micon terhadap kondisi ruangan maupun evaporator melalui thermistor.
Banyak tipe ac yang menggunakan sistem seperti ini dimana bila dalam rentang waktu tertentu tidak ada perubahan suhu maka sistem program akan memprotek kinerja dengan mengeluarkan sinyal error sesuai dengan pemrograman, baik ac split biasa maupun inverter. Pada akhirnya kita dapat menganalisa dimana letak kerusakan apakah di kompresor, jaringan pipa, thermis ataukah di modul kontrol. Analisanya kita cek kompresor sudah kerja atau belum, pada bagian evaporator sudah ada perubahan dingin atau belum kalau kedua hal tersebut normal kemungkinan di thermis. Pengujian modul kontrol dan thermis sudah kami sebutkan di atas yaitu memakai es batu. Kode error yang muncul tentunya sesuai desain pabriknya, pakai kedipan led displai ataukah kode error angka digital bila displainya memakai digital seven-segmen, tetapi ada juga pencarian kode errornya memakai remot kontrol misalnya pada ac merek daikin, kode error yang mucul kemudian dicocokkan dengan tabel data error.
Kalau ac split biasa bagi kami masih terasa mudah menentukan letak kerusakannya dan modul kontrolnya juga tidak rumit. Berbeda dengan ac inverter, kita terkadang harus kerja sangat keras dan hasil akhirnya kita pun terkadang dipaksa untuk mengibarkan bendera putih alias menyerah. Modul kontrol ac inverter bagi kami sangatlah rumit, jalurnya double side atau dua sisi, mengurut jalurnya saja sangat melelahkan. Sebenarnya bila kita punya skema dan datanya, pekerjaan akan terasa lebih mudah. Selama ini kami hanya belajar dari analisa modul, hardware-nya saja dan kami tidak tahu sama sekali mengenai software atau programnya.
Salah satu hal yang sangat penting dalam sistem pendingin adalah sensor suhu atau thermistor, sampai saat ini kami belum punya data yang memadai masih jadi impian kami untuk mengumpulkan data thermis dari setiap merek dan tipe sehingga bila ada kerusakan thermis sudah ada datanya. Kerusakan thermis bila hanya error sedikit resistensinya tentunya masih bisa diukur dengan multitester. Hal yang menyulitkan adalah bila thermis short (hubung pendek / konslet) atau open (tidak hubung sama sekali) atau thermis hilang dibawa tikus, bila kita ganti dengan resistensi yang tidak sesuai terkadang akan timbul masalah yang agak menjengkelkan misalnya kompresor cepat mati padahal kondisi ruangan belum mencapai dingin yang diinginkan.
Demikian hal sederhana yang kami bahas, maaf bila ada yang kurang tepat dan semoga bermanfaat, khususnya bagi tim kami yang baru menekuni dunia pendingin.